Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Warga yang Melihat Penampakan Awan Tsunami di Meulaboh: Menakutkan Sekali...

Kompas.com - 11/08/2020, 12:32 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Warga Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dihebohkan dengan adanya fenomena penampakan awan berbentuk gelombang laut tsunami, Senin (10/8/2020) pagi.

Kemunculan awan tersebut sempat membuat warga panik dan takut. Pasalnya, awan itu berada cukup rendah dan kemunculannya turut disertai hujan dan angin kencang.

Bahkan, ada warga yang berpikir akan datangnya bencana dahsyat.

Baca juga: Heboh Awan Gelombang Tsunami di Meulaboh, BMKG: Bisa Timbulkan Angin Kencang dan Hujan Es

Sabrina salah satu warga mengatakan, munculnya awan yang menyerupai gelombang tsunami itu menimbulkan ketakutan bagi dirinya dan warga lainnya.

“Kami juga sempat takut melihat awan yang begitu hitam pekat, menakutkan sekali. Jarang ada peristiwa seperti ini,” katanya dikutip dari Antara.

Hal senda diungkapkan Abdurrani (50), yang mengatakan, kemunculan awan tersebut sangat mengerikan.

Pasalnya, kondisinya mirip seperti gelombang tsunami yang mengerikan yang pernah terjadi pada 2004 silam.

“Perasaan saya tadi pagi saat menyaksikan gumpalan awan raksasa seakan mirip dengan gelombang tsunami, sebab penampakannya sangat mengerikan,” ujarnya dikutip dari Serambinews.com.

Baca juga: Penampakan Awan Tsunami di Meulaboh, Berlangsung Setengah Jam dan Gegerkan Warga

Apalagi, sambungnya, setelah beberapa saat kemunculan awan tersebut langsung disertai angin kencang dan hujan di kawasan Meulaboh dan sekitarnya.

Sementara warga lainnya bernama Aidil Firmansyah mengaku heran dan terkejut melihat fenomena awan bergulung seperti gelombang laut tersebut.

Kata Aidil, warga terheran-heran ketika melihat awan yang menggulung panjang itu, karena belum pernah terjadi sebelumnya.

Selain itu, sambungnya, ada juga warga yang mengabadikannya dengan handphone.

“Warga memang terkejut ya. Tidak sedikit mengaitkan dengan mitos-mitos kebencanaan," kata Aidil kepada Kompas.com melalui telepon selulernya, Senin, (10/8/2020).

Tapi, sambungnya, fenomena itu tidak berlangsung lama.

"Hanya setengah jam kemudian awan terbawa angin, lalu cuaca pun mendung sepanjang hari,” ungkapnya.

Baca juga: Ditodong Pistol, Ibu Ini Kabur karena Hendak Diperkosa Anaknya, Pelaku Ditembak

 

Warga diminta tak panik

Dikutip dari Serambinews.com, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Mukhtaruddin mengimbau kepada warga untuk tidak panik dengan kemunculan penampakan awan yang berbentuk gelombang tsunami.

“Ini fenomena alam biasa yang diperlihatkan kepada manusia, sehingga kita imbau masyarakat tidak perlu panik,” ujarnya.

Namun, ia juga meminta warga untuk tetapi tetap waspada.

"Kemunculan awan raksasa itu memang bisa menimbulkan badai dan hujan lebat. Kita berharap semua masyarakat di Aceh Barat tetap mewaspadai setiap adanya potensi bahaya,” ungkapnya.

Baca juga: Viral, Awan Berbentuk Gelombang Tsunami Selimuti Langit Makassar, Ini Penjelasan BMKG

 

Penjelasan BMKG

Kasi Data BMKG Stasiun Sultan Iskandar Muda, Zakaria menjelaskan, fenomena itu dikenal sebagai awan Arcus atau awan tsunami.

"Awan berbentuk seperti ombak yang menggulung namanya awan Arcus atau disebut juga awan Tsunami, ini memang fenomena langka" katanya.

Dijelaskannya, awan seperti itu merupakan bagian dari awan kumulonimbus. Awan ini merupakan awan rendah dan biasanya berada pada satu level (single level).

"Awan ini juga dapat menimbulkan angin kencang, hujan lebat, bisa juga terjadi kilat, petir, angin puting beliung atau hujan es," jelasnya.

Lanjutnya, awan ini biasanya terjadi di daerah yang tidak begitu luas sehingga tidak dapat dipantau oleh satelit.

Dia pun mengimbau warga agar tak berada di lokasi terbuka jika melihat awan tersebut.

Baca juga: Fakta Anak Todongkan Pistol ke Ibu Kandung, Diduga Terpengaruh Narkoba hingga Korban Hendak Diperkosa

 

(Penulis : Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami | Editor : Aprillia Ika)/Antara, Serambinews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com