Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2020, 08:26 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Kapolda Kalimantan Utara Irjen Indrajit mengambil alih komando pencarian kapal cepat (speedboat) Kapal Patroli (KP) Kapodang-5001 yang tenggelam dan mengakibatkan tiga anggota polisi hilang saat melakukan pantau lokasi di laut Pulau Tibi, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara.

"Hari ini Bapak Kapolda bersama Wakapolda Kaltara dan Dirpolair Baharkam Polri akan melakukan konsolidasi masalah itu (pencarian),’’ujar Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Berliando, Senin (10/8/2020).

Baca juga: Kapal Patroli di Natuna Tak Akan Ditarik Sampai Situasi Normal Kembali

Insiden tenggelamnya kapal patroli polisi Kapodang-5001 terjadi pada Sabtu (8/8/2020) malam.

Ada enam personel kepolisian dari Mabes Polri yang di-BKO-kan dalam sebuah misi di Kaltara, yaitu Bripka Ujang Walia, Brigpol Amrulloh, dan Bharada Rivaldy U’jae.

Ketiganya ditemukan selamat.

Sementara itu, tiga polisi lain yakni Brigpol Ivan Bilasman, Bharatu Yoseph Arianto, dan Bharatu Donni Budi Santoso masih dalam pencarian.

Berliando mengatakan, keberangkatan KP Kapodang-5001adalah untuk melakukan patroli rutin sekaligus pantau lokasi di perairan antara Juwata Tarakan ke arah Pulau Tibi Kabupaten Tana Tidung terhadap target operasi kasus tertentu.

Adapun penggunaan speedboat patroli berwarna abu abu dengan mesin tempel 40 PK adalah untuk misi pengintaian.

"Enggak mungkin kita gunakan kapal besar, pasti akan ketahuan,’’katanya.

Sayangnya, di tengah perjalanan atau sekitar pukul 23.00 Wita, cuaca berubah ekstrem, petugas piket yang memantau KP Kapodang-5001 juga sempat hilang kontak antara pukul 00.00 – 06.00 Wita.

Saat itu, gelombang mulai tinggi yang berakibat terempasnya kapal bermesin 40 PK tersebut.

"Mereka terlempar dari perahu, tiga orang kami temukan selamat pukul 08.00 Wita minggu kemarin, Sementara tiga lainnya sampai hari ini masih kita cari, karena terpencar, anggota yang selamat juga tidak tahu bagaimana kondisi terakhir rekan-rekannya saat itu," lanjutnya.

Baca juga: Sempat Dirawat, Bayi 11 Bulan Korban Kapal Tenggelam di NTT Meninggal

Peristiwa ini diketahui pasca-Personel Ditpolair Polda Kaltara Bripka Made Bilantara mengecek posisi tim patroli pada Minggu sekitar pukul 06.35 Wita.

Diketahui, KP Kapodang-5001 belum sandar saat itu, sehingga Bripka Made berinisiatif menelepon komandan KP Kapodang-5001 Bripka Ujang Walia.

Bripka Ujang mengabarkan bahwa kapalnya tenggelam dan membagikan lokasi keberadaannya via chat WhatsApp yang ditindaklanjuti dengan laporan ke Ditpolairud Polda Kaltara.

Proses pencarian dilakukan dengan melibatkan 12 personel, satu RIB, satu kapal tipe C2, dan satu speedboat milik Ditpolairud Polda Kaltara.

"Tiga personel yang kami temukan selamat sekarang sudah sehat, sementara yang tiga personel masih diupayakan dalam pencarian yang terus berlanjut, terkait apakah akan ada penambahan tim dan armada pencari, Kapolda dan Dirpolair Mabes Polri akan membahas itu hari ini," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com