Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Jenazah Bocah Bercelana SD Terungkap, Ini Penyebab Kematiannya

Kompas.com - 08/08/2020, 20:52 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Denar Wahyu Sanjaya (13) ditemukan tewas dengan kondisi mulut berbusa di trotoar Terminal Tipe A Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Identitas jenazah yang mengenakan celana sekolah dasar (SD) itu akhirnya terungkap setelah keluarganya yang berasal dari Kabupaten Bandung, datang ke Tasikmalaya.

Selain identitas, penyebab kematian Denar juga akhirnya diketahui.

Baca juga: Identitas Jenazah Bocah Bercelana SD di Tasikmalaya Akhirnya Terungkap

Bocah siswa kelas VI SD itu ternyata jatuh dari truk.

Saat itu, korban bersama empat teman sekampungnya menumpang sebuah truk dan hendak menuju ke Pangandaran.

Bocah asal Desa Waluya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung tersebut ditemukan tewas mengenaskan setelah ditinggalkan oleh teman-temannya begitu saja.

Keempat temannya pun kembali ke kampung halamannya setelah mengetahui korban terjatuh.

Baca juga: Cari Titik Terang Kasus Mayat Anak Bercelana SD, Polisi Razia Gerombolan Anak Punk

Namun, mereka tidak memberitahukan secara langsung kejadian itu kepada ibu korban.

"Ibu korban tak tahu anak-anaknya pergi bersama temannya. Tahunya, ibu korban mengira anaknya sedang bermain layang-layang," ujar Engkus Uswara, aparat desa yang mengantar ibu korban menjemput jenazah di kamar mayat RSUD Soekardjo Tasikmalaya, Sabtu (8/8/2020).

"Sesuai keterangan teman korban, mereka meninggalkan korban setelah terjatuh dari truk tanpa mengetahui korban masih hidup atau sudah meninggal," kata Engkus.

Setelah berselang 2 hari, teman-teman korban akhirnya memberitahukan kejadian itu kepada keluarga korban.

Baca juga: Polisi Sebar Gambar Wajah Mayat Bocah Bercelana SD di Terminal Tasikmalaya

Anak-anak tersebut mengaku ketakutan untuk menceritakan kecelakaan yang dialami Denar.

Namun, setelah didesak dan mengetahui bahwa ibu korban mencari-cari anaknya, baru mereka memberikan informasi tersebut.

"Setelah itu, ibunya langsung syok dan meminta bantuan aparat desa untuk membawa jenazah anaknya. Sampai sekarang, ibu korban tak mau berkomentar apapun ke media, mohon maaf," kata Engkus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com