Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Titik Terang Kasus Mayat Anak Bercelana SD, Polisi Razia Gerombolan Anak Punk

Kompas.com - 07/08/2020, 14:51 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Petugas Polsek Indihiang Polresta Tasikmalaya, merazia gerombolan anak punk yang diketahui pengikutnya para remaja di bawah umur saat malam hari, Kamis (6/8/2020) malam.

Sebanyak 7 orang anak punk yang sebagian besar masih di bawah umur diperiksa apakah mengenali mayat anak bercelana SD yang ditemukan di dekat tempat nongkrongnya selama ini.

Dari seluruh anak punk yang diperiksa diketahui hanya 1 orang yang usianya dewasa dan sisanya masih berumur anak-anak berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Baca juga: Polisi Sebar Gambar Wajah Mayat Bocah Bercelana SD di Terminal Tasikmalaya

"Untuk mengantisipasi kejadian serupa, kami merazia segerombolan anak punk yang selama ini sering nongkrong di sekitar lokasi kejadian. Namun, hasil pemeriksaan, mereka tak ada satu pun yang mengenali mayat anak berseragam SD tersebut," jelas Kepala Polsek Indihiang Polresta Tasikmalaya, Kompol Didik Rohim Hadi, Jumat (7/8/2020).

Didik mengaku sesuai pemeriksaan sebagian besar gerombolan anak punk tersebut berasal dari Cilacap dan Banyumas.

Mereka mengaku telah sebulan lebih berada di Kota Tasikmalaya dan sering tidur di jalanan termasuk di sekitar Terminal Type A Indihiang, Kota Tasikmalaya, sekaligus lokasi penemuan mayat tersebut.

"Ketujuh anak punk itu sudah sebulan berada di sekitar terminal. Mereka tidur di emperan dan untuk bertahan hidup kerja nyambi sebagai tukang parkir dan ngamen di terminal, pasar, perempatan lampu merah dan ke perumahan," tambah Didik.

Baca juga: Anak Bercelana SD Ditemukan Tewas di Trotoar dengan Mulut Berbusa

Seusai diperiksa, lanjut Didik, anak punk tersebut langsung diserahkan ke dinas terkait untuk nantinya dilakukan pembinaan dan pemulangan ke daerah asalnya.

Pihaknya pun berharap kepada masyarakat yang mengenali identitas mayat korban untuk segera melaporkan ke Kepolisian terdekat.

"Kita nanti koordinasi dengan pihak terkait untuk memulangkan gerombolan anak punk ini ke daerah-daerah asalnya," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ardista (25), seorang tukang parkir Terminal Type A Kota Tasikmalaya terkejut saat menemukan sesosok mayat anak tanpa identitas berusia sekitar 12 tahun dengan memakai celana seragam sekolah dasar (SD) dan mulutnya penuh dengan busa, Kamis (6/8/2020) pagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com