KOMPAS.com- Seorang penumpang pesawat rute Surabaya-Pontianak, Kalimantan Barat yang dinyatakan positif Covid-19 kabur saat hendak dijemput petugas untuk menjalani isolasi.
Dinas kesehatan setempat kini bekerja sama dengan TNI-Polri untuk memburu keberadaan penumpang berinisial IS tersebut.
Bahkan Dinas Kesehatan sudah merilis wajah IS agar masyarakat ikut melapor jika mengetahui keberadaannya.
Baca juga: Penumpang Pesawat dari Surabaya yang Kabur Saat Hendak Diisolasi Diminta Menyerahkan Diri
Dari 21 penumpang, hasilnya ada dua orang yang menunjukkan reaktif.
"Satu orang warga Kabupaten Kubu Raya dan satu orang warga asal Jombang, Jawa Timur, yang akan mencari pekerjaan di Pontianak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson.
Berdasarkan uji swab di laboratorium Rumah Sakit Untan Pontianak, mereka rupanya dinyatakan positif Covid-19.
IS sempat menginap di Hotel Jeruju Baru Pontianak.
Namun ketika hendak dijemput pada Senin (3/8/2020) malam, dia sudah tidak berada di lokasi.
Saat ditelepon, nomor ponselnya juga sudah tidak aktif.
“Saat hendak dijemput petugas untuk diisolasi di Rumah Isolasi Rusunawa Kota Pontianak, IS telah meninggalkan hotel atau melarikan diri,” ucap Harisson.
Baca juga: Sederet Cerita Warga Takut Di-Rapid Test, Malah Tawarkan Uang Damai dan Mengungsi ke Pulau Lain
Dinas Kesehatan Kalimantan Barat telah merilis wajah IS dan meminta masyarakat melapor jika mengetahui keberadaannya.
"Dinas Kesehatan Kalbar sudah meminta bantuan TNI-Polri untuk mencari IS. Saya yakin, IS ini masih berada di Kota Pontianak,” kata Harisson.
Selain mencari IS, pihaknya juga meminta penumpang pesawat Citilink QG 420 pada Sabtu (1/8/2020) lalu segera memeriksakan kondisinya ke dinas kesehatan setempat.
Baca juga: Sederet Cerita Mereka yang Jalani Belasan hingga Puluhan Kali Tes Swab Covid-19
Harisson mengatakan sempat melacak keberadaan IS dari informasi istrinya yang berada di Jombang.
Selain itu, dari sinyal ponsel IS, dia diketahui berada di kawasan Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak.
Namun saat petugas menjemput, IS kembali kabur.
Kini petugas masih memburu IS, sebab diyakini strain virus yang dibawa IS cukup berbahaya.
"Sangat berbahaya bila seseorang kontak dan tertular dari yang bersangkutan,” ujarnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pontianak, Hendra Cipta | Editor: Teuku Muhammad Valdy, Dony Aprian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.