Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Cerita Istri ABK Kirim Surat Terbuka kepada Jokowi, Khawatir Setelah Suami Setahun Hilang Kontak

Kompas.com - 05/08/2020, 09:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Inggrid Fredica (31) warga Kabupaten Tegal menulis surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo setelah suaminya, Samfarid Fauzi (33) yang bekerja di kapal China hilang kontak selama setahun.

Ibu dari Kenzi (6) itu meminta Jokowi untuk membantunya memulangkan Samfarid, sang suami.

Surat terbuka viral di media sosial dan Inggrid berharap Presiden Jokowi membaca surat terbukanya itu.

"Saya berharap Pak Jokowi melalui bawahannya bisa mencari dan memulangkan suami saya dan kawan-kawannya sesama ABK," kata Ingrid.

Baca juga: Makan Bangkai Ayam Digoreng hingga Tak Istirahat, Cerita ABK Kapal China yang Kini Hilang Kontak

Setahun hilang kontak

Istri ABK kapal China asal Tegal Samfarid Fauzi, Ingrid Frederica (31) bersama anaknya Kenzi (6) Selasa (4/8/2020)KOMPAS.com/Tresno Setiadi Istri ABK kapal China asal Tegal Samfarid Fauzi, Ingrid Frederica (31) bersama anaknya Kenzi (6) Selasa (4/8/2020)
Inggrid bercerita ia terakhir kontak dengan suaminya sekitar setahun lalu tepatnya pada Agustus 2019.

Sang suami bekerja sebagai ABK di kapal China sejak April 2018 lalu. Ia kontrak selama 2 tahun dengan agen penyalur PT Puncak Jaya Samudra asal Pemalang.

Kala itu, Samfarid dijanjikan gaji 300 dolar Amerika Serikat per bulan. Jika sesuai kontrak, sang suami pulang ke Tanah Air pada April 2020 lalu.

Menurut Inggrid, sang suami awalnya bekerja di Kapal Fu Yuan Yu 060. Lalu ia pindah ke Kapal Hanrong 361.

Baca juga: ABK Hilang Kontak, Istri Kisahkan Perlakuan Tak Manusiawi di Kapal China: Makan Bangkai Ayam Digoreng

Terakhir ia mendapatan kabar pada Februari 2020 suaminya pindah ke kapal lain.

Kabar itu ia dapatkan dari rekan sesama ABK yang berasal dari agensi yang sama tapi bekerja di kapal yang berbeda.

"Dapat kabar suami saya dipindah kapal informasi dari sesama ABK tidak satu kapal namun satu grup agensi," kata Ingrid.

Sebelum menjadi ABK, menurut Inggrid, suaminya bekerja di sebuah pabrik di Tegal.

Namun karena desakan kebutuhan ekonomi, suaminya memutuskan menjadi ABK setelah mendapatkan infromasi lowongan kerja di media sosial.

Baca juga: Viral, Surat Terbuka Istri ABK Kapal China kepada Jokowi: Dia Tak Sanggup Lagi Bekerja

Makan bangkai ayam yang digoreng

Total seluruhnya ada 22 WNI yang dipekerjakan dari dua kapal nelayan berbendera China, yakni Lu Huang Yuan Yu 117 dan Lu Huang Yuan Yu 118.DOK HUMAS POLRES KARIMUN Total seluruhnya ada 22 WNI yang dipekerjakan dari dua kapal nelayan berbendera China, yakni Lu Huang Yuan Yu 117 dan Lu Huang Yuan Yu 118.
Saat kontak sang istri pada Agustus 2019 lalu, Samfarid sempat bercerita jika sudah tak sanggup lagi bekerja. Menurut suaminya, jam kerja yang cukup tinggi membuatnya tak cukup banyak waktu untuk berisitirahat.

Bahkan mereka juga mendapatkan makanan yang tidak layak seperti harus makan bangkai ayam yang digoreng.

"Dia bilang tak sanggup. Mulai dari makanan tidak layak seperti bangkai ayam yang digoreng, obat-obatan tidak memadai, jam kerja siang malam, hingga hampir tidak ada waktu untuk istirahat," sebut Ingrid.

Baca juga: Menlu Pastikan Etty Toyib dan Tiga ABK Korban Sandera di Perairan Gabon Sehat

Perempuan 31 tahun itu merasa khawatir saat mendengar kabar jika ada ABK yang meninggal karena sakit dan dilarung ke laut.

Apalagi saat ia mengetahui jika ABK tersebut masih satu agensi dengan suaminya.

Ia sempat menghubungi agensi yang memberangkatkan suaminta bekerja. Awalnya pihak agensi terkesan tertutup. Namun saat ini ia sudah mulai bekomunikasi dengan pihak PT untuk mengetahui kabar suaminya.

"Kalau dari PT Puncak meski sebelumnya terkesan tidak transparan, sekarang sudah proaktif mau berkomunikasi meski awalnya tidak mau jujur apa yang terjadi saat ditanya," kata Ingrid.

Baca juga: TKI Eks Terpidana Mati dan ABK Korban Sandera Dikembalikan ke Keluarga

Total seluruhnya ada 22 WNI yang dipekerjakan dari dua kapal nelayan berbendera China, yakni Lu Huang Yuan Yu 117 dan Lu Huang Yuan Yu 118.DOK HUMAS POLRES KARIMUN Total seluruhnya ada 22 WNI yang dipekerjakan dari dua kapal nelayan berbendera China, yakni Lu Huang Yuan Yu 117 dan Lu Huang Yuan Yu 118.
Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, perwakilan PT Puncak Jaya Pemalang Herman membenarkan jika pihaknya yang memberangkatkan Samfarid Fauzi.

Ia menjelaskan saat ini pihaknya berusaha mencari infomasi lewat jejaring untuk mencari keberadaan ABK-nya.

Bahkan Herman mengklain jika sudah melapor kasus ini ke KBRI Beijing dan KJRI Guangzhou.

"Kita sudah mengirim surat ke Kemenlu, BP2MI dan semuanya. Sebelum kasus ini viral kita sudah menyebar surat ke semuanya untuk mencari," kata Herman, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Baca juga: ABK WNI Tewas Disiksa Mandor Kapal Ikan China, 6 Perekrutnya di Tegal Ditangkap

"Kita juga sudah melaporkan ke KBRI Beijing dilanjutkan ke KJRI Guangzhou. Staf saya pro aktif dengan yang terkait, baik dengan link agensi maupun perwakilan di sana," kata Herman.

Ia menjelaskan jika pihaknya baru bisa memberikan keterangan lengkap esok hari pada saat jam kerja setelah mendapat informasi dari stafnya.

"Kalau mau klairifikasi lebih lengkap, terarah, jelas dan tepat besok saja. Biar lebih lengkap dan akurat informasinya," ujarnya

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tresno Setiadi | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com