Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Cerita Istri ABK Kirim Surat Terbuka kepada Jokowi, Khawatir Setelah Suami Setahun Hilang Kontak

Kompas.com - 05/08/2020, 09:01 WIB
Rachmawati

Editor

"Dia bilang tak sanggup. Mulai dari makanan tidak layak seperti bangkai ayam yang digoreng, obat-obatan tidak memadai, jam kerja siang malam, hingga hampir tidak ada waktu untuk istirahat," sebut Ingrid.

Baca juga: Menlu Pastikan Etty Toyib dan Tiga ABK Korban Sandera di Perairan Gabon Sehat

Perempuan 31 tahun itu merasa khawatir saat mendengar kabar jika ada ABK yang meninggal karena sakit dan dilarung ke laut.

Apalagi saat ia mengetahui jika ABK tersebut masih satu agensi dengan suaminya.

Ia sempat menghubungi agensi yang memberangkatkan suaminta bekerja. Awalnya pihak agensi terkesan tertutup. Namun saat ini ia sudah mulai bekomunikasi dengan pihak PT untuk mengetahui kabar suaminya.

"Kalau dari PT Puncak meski sebelumnya terkesan tidak transparan, sekarang sudah proaktif mau berkomunikasi meski awalnya tidak mau jujur apa yang terjadi saat ditanya," kata Ingrid.

Baca juga: TKI Eks Terpidana Mati dan ABK Korban Sandera Dikembalikan ke Keluarga

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, perwakilan PT Puncak Jaya Pemalang Herman membenarkan jika pihaknya yang memberangkatkan Samfarid Fauzi.

Ia menjelaskan saat ini pihaknya berusaha mencari infomasi lewat jejaring untuk mencari keberadaan ABK-nya.

Bahkan Herman mengklain jika sudah melapor kasus ini ke KBRI Beijing dan KJRI Guangzhou.

"Kita sudah mengirim surat ke Kemenlu, BP2MI dan semuanya. Sebelum kasus ini viral kita sudah menyebar surat ke semuanya untuk mencari," kata Herman, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Baca juga: ABK WNI Tewas Disiksa Mandor Kapal Ikan China, 6 Perekrutnya di Tegal Ditangkap

"Kita juga sudah melaporkan ke KBRI Beijing dilanjutkan ke KJRI Guangzhou. Staf saya pro aktif dengan yang terkait, baik dengan link agensi maupun perwakilan di sana," kata Herman.

Ia menjelaskan jika pihaknya baru bisa memberikan keterangan lengkap esok hari pada saat jam kerja setelah mendapat informasi dari stafnya.

"Kalau mau klairifikasi lebih lengkap, terarah, jelas dan tepat besok saja. Biar lebih lengkap dan akurat informasinya," ujarnya

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tresno Setiadi | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com