Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Surat Terbuka Istri ABK Kapal China kepada Jokowi: Dia Tak Sanggup Lagi Bekerja

Kompas.com - 04/08/2020, 19:17 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

Sebelumnya, sang suami bekerja di sebuah pabrik di Tegal. Karena desakan ekonomi, suaminya harus menjadi ABK setelah mendapat informasi lowongan kerja di media sosial.

Menurut Ingrid, sebelumnya, ia sempat mendapat kabar suaminya pindah ke kapal lain pada Februari 2020.

Informasi kepindahannya, ia terima dari salah satu rekan sesama ABK dari agensi yang sama meski berbeda kapal.

"Dapat kabar suami saya dipindah kapal informasi dari sesama ABK tidak satu kapal namun satu grup agensi," kata Ingrid.

Ingrid mengaku semakin khawatir tatkala ia mendapat kabar ada ABK yang meninggal karena sakit dan dilarung ke laut.

"Yang kemarin ramai diberitakan ada ABK yang dilarung itu masih satu grup agensi dengan suami saya," ujar Ingrid.

Baca juga: Kasus Jenazah WNI Disimpan di Kapal China, Polisi Tangkap Tiga Tersangka

Ingrid mengaku ia akhirnya berinisiatif mengirim surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo. Berharap Presiden bisa memberikan uluran tangan untuk bisa menemukan suaminya.

"Saya berharap Pak Jokowi melalui bawahannya bisa mencari dan memulangkan suami saya dan kawan-kawannya sesama ABK," kata Ingrid.

Perwakilan PT Puncak Jaya Samudra Pemalang, Herman saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya yang memberangkatkan Samfarid Fauzi.

Saat ini, pihaknya masih terus berkomunikasi lewat jejaring untuk mencari keberadaan ABK-nya.

"Kita sudah mengirim surat ke Kemenlu, BP2MI dan semuanya. Sebelum kasus ini viral kita sudah menyebar surat ke semuanya untuk mencari," kata Herman, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Menurut Herman, pihaknya selalu pro aktif untuk mencari bahkan sudah melaporkan kasus ini hingga ke China.

"Kita juga sudah melaporkan ke KBRI Beijing dilanjutkan ke KJRI Guangzhou. Staf saya pro aktif dengan yang terkait, baik dengan link agensi maupun perwakilan di sana," kata Herman.

Herman mengatakan, pihaknya baru bisa memberikan keterangan lengkap esok hari pada saat jam kerja setelah mendapat informasi dari stafnya.

"Kalau mau klairifikasi lebih lengkap, terarah, jelas dan tepat besok saja. Biar lebih lengkap dan akurat informasinya," ujarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com