Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unair Belum Dapat Menghubungi Mahasiwa Terduga Pelaku Fetish Kain Jarik

Kompas.com - 30/07/2020, 20:45 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pihak Universitas Airlangga Surabaya (Unair) hingga kini mengaku belum bisa berkomunikasi dengan G, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya semester 10 yang yang ramai dibicarakan di media sosial terkait kasus pelecehan seksual "Fetish Kain Jarik".

"Kami memang sedang melakukan investigasi soal kasus ini, tapi sekarang kami belum berhasil mengkonfirmasi langsung kepada G. Dia belum berhasil dihubungi sampai saat ini," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Unair, Prof Suko Widodo, saat dikonfirmasi, Kamis (30/7/2020) malam.

Tidak hanya itu, pihak kampus juga belum dapat menghubungi pihak orangtua mahasiswa itu.

"Orangtuanya juga belum bisa dikonfirmasi, kami masih terus berusaha," ujar dia.

Baca juga: Viral Unggahan Fetish Kain Jarik, Unair Dorong Korban Melapor

"Komisi Etik Fakultas sedang melakukan investigasi atas kasus ini, jika terbukti bersalah akan disanksi," kata Suko.

Sebuah utas tautan berisi curhat seorang mahasiswa viral di media sosial Twitter sejak Kamis (30/7/2020) siang.

Dia mengaku korban predator "Fetish Kain Jarik" oleh seorang mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya (Unair).

Mahasiswa yang mengaku berkuliah di Unair semester 10 itu meminta membungkus tubuhnya dengan kain batik selama 3 jam, layaknya jenazah manusia yang meninggal dunia.

"Katanya buat riset tulisan dia," tulis akun @M_fikris dalam utas tautan tersebut.

Kejadian itu dialaminya saat dia menjadi peserta mahasiswa baru tahun lalu.

Dia dan pelaku yang mengaku bernama G itu berkuliah di kampus yang berbeda.

G tiba-tiba mem-follow akun instagramnya dan dari situ keduanya intens berkomunikasi.

G meminta dia membungkus tubuhnya dengan kain jarik atau kain batik.

Baca juga: Orientasi Seks Menyimpang, Pemulung Ini Curi Celana Dalam Wanita

 

Dengan berbagai alasan, akhirnya korban bersedia menuruti kemauan G.

Dalam thread, korban juga menyertakan foto dan video saat dia dibungkus kain jarik, serta percakapan antara dirinya dan G.

Dalam ciutannya, korban juga melaporkan aksi G ke ke institusi tempat G berkuliah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com