Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Berhenti Anggap Covid-19 Teori Konspirasi Atau Hoaks dan Petugas Kesehatan Bohongi Masyarakat"

Kompas.com - 26/07/2020, 13:32 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang bidan berinisial BDI (29) di Lombok, Nusa Tenggara Barat dinyatakan terinfeksi Covid-19 dan meninggal dunia.

BDI sempat menjalani perawatan di ruang isolasi RSUP NTB sejak 19 Juli 2020. Namun, nyawanya tak tertolong.

Minta masyarakat berhenti anggap Covid-19 konspirasi

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)
Atas kematian BDI, Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi mengingatkan kembali bahaya Covid-19.

Ia meminta, masyarakat yang tidak percaya melihat para korban kehilangan anggota keluarga karena Covid-19.

"Berhentilah menganggap Covid-19 adalah teori konspirasi atau hoaks dan menganggap kami petugas kesehatan telah membohongi masyarakat tentang Covid-19. Covid-19 itu nyata," tutur dia.

Dalam kasus BDI yang meninggal ketika mengandung, Eka menyebut, ibu hamil memang menjadi kelompok rentan terpapar Covid-19.

Lebih-lebih yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan.

"Inilah yang selalu kami pesankan, jagalah kelompok risiko tinggi kita, bayi, balita, ibu hamil dan lansia. Dan yang meninggal ini berprofesi sebagai tenaga kesehatan. Itulah yang selalu kami ucapkan, garda paling terdepan yang menanggung risiko tinggi adalah tenaga kesehatan," kata Eka.

Baca juga: Kisah-kisah Perawat Melawan Aniaya dan Stigma di Tengah Pandemi Corona, Diancam Pecahan Kaca dan Jenazah Ditolak Warga

IlustrasiTHINKSTOCK Ilustrasi

BDI meninggal, suaminya diisolasi mandiri

Direktur RSUP NTB L Hamzi Fikri menjelaskan, BDI sempat menjalani perawatan di RSUP NTB selama kurang lebih satu minggu.

Lantaran dinyatakan positif Covid-19, BDI dirawat di ruang isolasi.

"Almarhumah tidak bertugas di rumah sakit rujukan. Saat pandemi ini, nakes punya risiko tinggi terpapar, tetapi kita tetap ikhtiar maksimal dengan kondisi saat ini," tutur Fikri.

BDI kemudian meninggal dunia dan dimakamkan dengan protokol Covid-19 di pemakaman umum Desa Tiwuhgalih, Sabtu (25/7/2020).

Sedangkan sang suami kini menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Sederet Cerita Warga Takut Di-Rapid Test, Malah Tawarkan Uang Damai dan Mengungsi ke Pulau Lain

1.903 kasus

Ilustrasi Covid-19Shutterstock Ilustrasi Covid-19
Juru Bicara Satgas Covid-19 NTB I Gede Aryadi memaparkan, hingga kini ada 1.903 kasus positif Covid-19 di NTB.

Dari jumlah tersebut, 106 pasien meninggal dunia.

Kemudian, sebanyak 600 pasien positif masih dalam perawatan di beberapa rumah sakit rujukan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati | Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com