Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Orang Miskin, Belum Punya Uang untuk Pengobatan Anak.."

Kompas.com - 13/07/2020, 09:46 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Hati pasangan orangtua, Susantiana Abul dan Agustinus Ndelos di Desa Golo Tolang, Kota Komba, Manggarai Timur, NTT itu merasa susah.

Sang ibu, Susantiana ingin buah hatinya, Tesiana Anur yang masih berusia 10 bulan tak lagi menderita karena tumor yang menutup bagian wajah putri kecilnya tersebut.

Kini, kondisi Tesiana memprihatinkan.

Separuh mata kirinya tertutup benjolan. Benjolan tersebut juga membesar hingga kepala dan telinga kiri bayi perempuan itu.

Namun keluarga mereka dihadapkan pada keterbatasan ekonomi.

"Kami belum punya uang untuk pengobatan anak kami. Kami juga keluarga miskin yang hidupnya sederhana saja," tutur Susantiana pilu.

UPDATE: Kompas.com menggalang dana membantu kisah Tesiana sang balita pengidap tumor. Sumbangkan rezeki Anda dengan klik di sini untuk donasi via Kitabisa.com

Baca juga: Balita Ini Kena Tumor yang Menutup Separuh Wajah, Butuh Biaya Berobat

Dikira gigitan nyamuk

Ilustrasi.THINKSTOCK Ilustrasi.
Susantiana mengemukakan, penderitaan putrinya bermula dari sebuah bintik merah kecil di bagian pelipis kiri anaknya.

Bintik itu muncul seminggu sejak Tesiana lahir.

"Kami pikir itu bintik merah karena gigitan nyamuk," ujar dia, Minggu (12/7/2020) malam.

Namun semakin lama, bintik itu malah membesar hingga ke telinga.

Ia dan suaminya saat itu kemudian membawa putrinya ke dukun. Namun, bintik di wajah anaknya tak kunjung mengecil.

Baca juga: Kisah Bayi Kembar Siam di Lombok Timur, Punya 1 Hati, Butuh Biaya Operasi Rp 1 Miliar Lebih

Seorang bayi, 10 bulan di Kampung Wera, Desa Golo Tolang, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, NTT, Minggu, (12/7/2020) mengalami tumor di pelipis kirinya hingga benjolan besar menutup sebagian mata kirinya, telinga dan kepalanya. (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Seorang bayi, 10 bulan di Kampung Wera, Desa Golo Tolang, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, NTT, Minggu, (12/7/2020) mengalami tumor di pelipis kirinya hingga benjolan besar menutup sebagian mata kirinya, telinga dan kepalanya. (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

Tumor

Ketika Tesiana berusia tiga bulan, Susantiana membawa anaknya ke Rumah Dakit Umum Daerah Ben Mboi.

Ia mengatakan, saat itu dokter menyebut Tesiana hanya mengalami sesak napas.

Dua bulan kemudian atau ketika Tesiana berusia 5 bulan, muncul benjolan di mata kirinya.

Tesiana dinyatakan tumor ketika mereka membawa putrinya ke Puskesmas Borong.

"Menurut dokter di Puskesmas Borong, benjolan itu tumor," tutur dia.

Ketika itu, dokter memberinya obat.

"Tapi tidak ada perubahan. Benjolan itu terus membesar," kata dia.

Baca juga: Sempat Dirawat, Bayi 11 Bulan Korban Kapal Tenggelam di NTT Meninggal

Tak sanggup bawa ke rumah sakit

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Dokter juga meminta Tesiana segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Ben Mboi, Ruteng untuk pemeriksaan yang lebih lengkap.

Tapi apa daya, Susantiana dan suaminya belum memiliki uang untuk membawa putrinya berobat.

Padahal, ia sangat berharap putrinya yang menderita bisa kembali normal.

Kondisi separuh wajah Tesiana, kepala, mata dan telinga kiri telah tertutup benjolan tumor.

"Kami minta belas kasihan sesama yang memiliki rezeki agar putri kami bisa sembuh," ujar Susantiana pilu.

UPDATE: Kompas.com menggalang dana membantu kisah Tesiana sang balita pengidap tumor. Sumbangkan rezeki Anda dengan klik di sini untuk donasi via Kitabisa.com

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Manggarai, Markus Markur | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com