Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui 4 Bocah Korban Pencabulan Kakek Pedofil, Risma Bantu Pulihkan Trauma

Kompas.com - 11/07/2020, 19:35 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini  bersama jajaran Pemkot Surabaya mendatangani Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (11/7/2020).

Kedatangan Risma untuk menjenguk empat bocah korban pencabulan seorang kakek berinisial IBR (56) di Surabaya Utara beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan itu, Risma mengatakan, akan terus melakukan pendampingan dengan mendatangkan psikolog untuk menangani trauma kepada para korban tersebut.

Baca juga: Viral, Video Sebuah Rumah Berpindah Tempat dalam Semalam, Ini Pengakuan Pemilik

Jika psikolog dinilai belum bisa memulihkan trauma korban, maka akan ada pendampingan dari psikiater.

Empat bocah korban pencabulan ini berusia 5, 7, 8, dan 10 tahun.

"Supaya anak-anak tidak trauma dan lekas sembuh, kita panggilkan psikolog dan jika belum bisa nanti juga perlu psikiater," kata Risma seusai menemui korban di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu.

Baca juga: 1.280 Orang di Secapa AD Positif Covid-19, Ketahuan Berawal dari Ketidaksengajaan

Risma juga akan memberikan intervensi kepada salah satu korban yang tidak sekolah untuk dibantu pendidikannya.

Menurut Risma, beberapa korban juga tidak memiliki akta kelahiran. Karena itu, data administrasi kependudukan mereka nantinya akan dibantu diselesaikan oleh Pemkot Surabaya.

"Nanti kita bantu uruskan aktanya. Karena ada dari mereka yang ditinggalkan oleh orangtuanya," ujar Risma.

Risma melanjutkan, korban pencabulan yang tidak memiliki orangtua akan tinggal di shelter milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk dirawat dan disekolahkan.

Sebelumnya diberitakan, Seorang kakek berinisial IBR (56) di Surabaya ditangkap karena mencabuli empat anak laki-laki dan perempuan di sebuah kawasan kuliner di Surabaya Utara.

Tindakan IBR dilakukan sejak 2019. Modusnya, IBR memberi iming-iming jajanan, es krim, hingga ponsel untuk korban.

"Awalnya saya bujuk, kemudian saya kasih handphone buat lihat YouTube," kata tersangka.

Setelah itu, IBR mulai melakukan aksi bejatnya.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum mengatakan, terbongkarnya kasus pedofilia itu bermula saat keluarga korban melaporkan kepada polisi.

"Korban ini sampai ketakutan kalau lihat tersangka. Kemudian ada perubahan fisik dan perilaku dari salah satu korban yang membuat curiga orangtuanya. Setelah ditanya, ternyata mengaku sudah dicabuli tersangka," kata Ganis, Jumat (10/7/2020).

Ada empat korban yang berani melaporkan aksi tak senonoh pria itu.

Diduga, masih ada yang menjadi korban keganasan predator anak ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com