LEBAK, KOMPAS.com - Lembaga Adat Baduy meminta wilayahnya dihapus dari peta destinasi wisata. Permintaan tersebut disampaikan melalui surat yang dikirim ke Presiden Joko Widodo.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, pihaknya sudah mengetahui permintaan tersebut dari media sosial.
Kata dia, keluhan ini disampaikan warga Baduy lantaran wilayahnya tercemar yang diakibatkan oleh kunjungan wisatawan.
"Kenapa mereka keluarkan statemen seperti itu, karena banyak pengunjung tidak taat, bangun warung di sana dan buang sampah sembarangan," kata Iti ditemui di Pendopo Kabupaten Lebak di Rangkasbitung.
Baca juga: Baduy Minta Dihapus dari Destinasi Wisata, Ini Kata Bupati Lebak
Iti mengatakan, tidak dipungkiri memang kawasan wisata Desa Adat Baduy sudah tercemar.
Sampah-sampah yang dibuang sembarangan oleh wisatawan banyak berserakan di sepanjang rute wisata Baduy.
Kendati demikian, Iti mengatakan pihaknya belum bisa mengambil keputusan terkait surat yang dikirimkan ke Presiden Jokowi pada 6 Juli 2020 lalu.
Menurut Iti, pihaknya harus melakukan pertemuan terdahulu dengan tokoh Baduy dan memastikan bahwa surat dibuat melalui persetujuan tiga wilayah Baduy, yakni Cibeo, Cikeusik dan Cikertawana.
"Kebijakan kami mengikuti apa yang disampaikan oleh Puun, semua bisa dikomunikasikan. Maka saat ini belum bisa mengambil kebijakan seperti apa sebelum komunikasi dengan Puun (pimpinan adat tertinggi di Baduy)," kata dia.
Jika masih bisa dimusyawarahkan, kata dia, nantinya akan dilakukan perketat aturan bagi wisatawan yang akan masuk ke Baduy.
Baca juga: Duduk Perkara Lembaga Adat Baduy Minta Dihapus dari Destinasi Wisata
Seperti harus membawa kantong sampah sendiri dan pemeriksaan ketat terhadap barang-barang yang bisa menimbulkan sampah plastik.
"Mangkanya nanti kedepannya ada maklumat untuk tidak boleh sampah plastik, bawa makanan tapi tempatnya sendiri. Harus ditaati, mungkin ada semacam pemeriksaan terlebih dahulu sebelum masuk ke sana," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.