KOMPAS.com - Masyarakat suku Korowai yang tinggal di wilayah Korowai, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, sudah terisolasi selama bertahun-tahun.
Akibat tidak adanya akses transportasi yang memadai, untuk menuju ke lokasi tersebut bisa dibilang tidaklah mudah.
Untuk mencapai lokasi itu, warga hanya diberikan dua pilihan moda transportasi. Yaitu menggunakan helikopter atau longboat.
Jika memanfaatkan helikopter, jarak tempuh dari Boven Digoel sekitar satu jam.
Namun jika menggunakan longboat, membutuhkan waktu satu hari perjalanan dan ditambah dua hari berjalan kaki.
Baca juga: Beras 10 Kilogram Itu Seharga 4 Gram Emas kalau Dibeli dengan Uang Rp 2 Juta
Jauh di pedalaman itu, suku Korowai mengandalkan tambang emas sebagai mata pencarian.
Salah satu pemilik Dusun Kali Dairam Korowai di Mining 33, Ben Yarik mengatakan, meski tidak pernah tersentuh pembangunan pemerintah, namun masyarakatnya masih beruntung karena ada tambang emas rakyat yang bisa dimanfaatkan.
Karena itu, ia berharap sumber penghidupan itu tidak ditutup oleh pemerintah.
"Bertahun-tahun pemerintah tidak pernah membangun Korowai, Tuhan yang memberikan hasil emas bagi kami, sehingga kami bisa menambang dan membantu kami," kata Ben dilansir dari Antara, Rabu (1/7/2020).
"Kasihan ini, banyak masyarakat tidak lagi diperhatikan dan terus tertinggal. Beruntung masih ada emas yang menjamin," tambahnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan