Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/07/2020, 22:47 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyebutkan seluruh rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 memiliki kapasitas 2.047 tempat tidur di ruang isolasi.

Dengan begitu, rumah sakit rujukan yang tersebar di seluruh Jateng mampu menampung 2.047 pasien Covid-19.

Sementara, hingga kini jumlah pasien yang dirawat karena Covid-19 ada sebanyak 739 orang.

Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo mengaku ketersediaan tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19 saat ini memang masih tidak merata.

Baca juga: Bupati Semarang Sesalkan Hanya 2 Kecamatan yang Bebas Covid-19

Bahkan, kata dia, beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 seperti di Kota Semarang, Demak dan Rembang kapasitas ruangannya sudah membludak.

"Yang kapasitasnya sudah penuh merawat pasien Covid-19 itu ada di Kota Semarang, Demak lalu Rembang. Tapi saya yakin di beberapa rumah sakit masih ada yang kosong," ujar Yulianto melalui siaran pers, Jumat (3/7/2020).

Yulianto menjelaskan, upaya yang akan dilakukan nantinya dengan cara merelokasi sejumlah pasien Covid-19 ke rumah sakit ke luar daerah.

Kendati demikian, diakuinya upaya tersebut bukanlah perkara mudah.

Baca juga: Penuh, 2 RS Rujukan Covid-19 di Kota Malang Tak Terima Pasien Baru

Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada para pengelola rumah sakit di Semarang untuk memperbanyak kapasitas tempat tidurnya agar lebih banyak menampung pasien Covid-19.

"Misalnya RS Panti Wilasa dan RS Amino Gondohutomo harus bisa meningkatkan kapasitasnya," jelasnya.

Selain itu, kata dia, pihaknya sudah melakukan swab tes massal kepada ratusan ribu warga Jateng.

"Kami sudah melakukan swab test sebanyak 55.000 orang. Sementara untuk rapid test ada 102.000 orang. Tentunya kita tingkatkan terus. Kita lakukan tes itu secara sistematis dan terstruktur. Mulai kontak erat PDP ODP," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com