Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/07/2020, 22:04 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah menyampaikan, tes Covid-19 tidak akan dilakukan terhadap semua penonton di lokasi manggungnya Rhoma Irama, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Hal itu ia katakan karena peralatan tes sangat terbatas untuk semua penonton yang diperkirakan sampai ribuan orang.

Sebab, alat rapid test hingga swab juga perlu diprioritaskan ke sejumlah pasar di wilayah Kabupaten Bogor.

"Iya (terbatas), nanti untuk pasar-pasar enggak kebagian (dites Covid-19)," kata Ifah sapaan akrabnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/7/2020).

Baca juga: Rhoma Irama Menyanyi Saat Pandemi Corona, 500 Orang Wajib Tes Covid-19

Rhoma Irama tidak dites Covid-19

Meskipun tidak dilakukan secara keseluruhan, Ifah menyebut bahwa para petugas medis akan tetap mengutamakan tes kepada pihak penyelenggara, tamu undangan serta warga sekitar yang ikut menonton.

Meski begitu, Ifah mengaku bahwa Rhoma Irama tidak termasuk untuk dites karena bukan warga Kabupaten Bogor.

Adapun mekanismenya, kata dia, dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Bogor bekerja sama dengan Gugus Tugas tingkat desa dan puskesmas di Kecamatan Pamijahan.

Dalam hal ini mereka mendata siapa saja yang hadir dalam acara khitanan yang diselenggarakan oleh warga Desa Cibunian yaitu Surya Atmaja.

Baca juga: Soal Rhoma Irama, Ridwan Kamil: Kalau Semua Begitu yang Repot Siapa?

Tes Covid-19 untuk tekan penyebaran

Dia menjelaskan, dengan adanya test rapid sampai swab tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah mereka terindikasi Covid-19 atau tidak.

Dengan begitu, angka kasus penularan Covid-19 bisa ditekan di setiap kecamatan Kabupaten Bogor.

"Data tracing dari kades dan puskesmas setempat nanti akan dilakukan kepada penyelenggara, tamu undangan yang mengisi buku tamu dan warga sekitar yang ikut nonton (khusus warga Bogor)," ucap dia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com