Ia mengaku hal tersebut di luar ekpektasinya. Apalagi ia juga rindu dengan istri dan anaknya yang masih berusia 3 bulan.
Ia mengaku hanya bisa menangis jika tak bisa bersentuhan dengan keluarganya.
"Kalau terlalu rindu saya pasti menangis. Saya juga kecewa tidak berpikir diperlakukan seperti ini," ujar Sugih.
Baca juga: Anggota DPRD Makassar Penjamin Pengambilan Jenazah Pasien Covid-19 Di-swab Test
Meski umumnya menangani pasien Covid-19 yang berstatus orang tanpa gejala (OTG), ia mengatakan banyak pasiennya yang merasa tak nyaman.
Ia bercerita ada pasiennya yang stres saat dikarantina hingga keguguran. Ada juga pasien yang ingin bunuh diri.
"Semua itu harus dan mau tidak mau saya langsung tangani," ucap Sugih.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Himawan | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.