Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Bayi 40 Hari Meninggal Terinfeksi Corona, Lahir Sehat dan Tertular Penjenguk

Kompas.com - 22/06/2020, 15:57 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Gara-gara digendong penjenguk, seorang bayi berusia 40 hari di Pamekasan, Jawa Timur, meninggal dunia setelah terinfeksi virus Covid-19.

Berdasar hasil tracing, almarhum diduga tertular oleh para penjenguk yang datang ke rumah korban di Kecamatan Tlanakan.

Sementara itu, kedua orangtua bayi tersebut juga tak terdeteksi tertular corona.

Baca juga: Nyalinya Ciut Usai Tertangkap Anggota TNI, Penjambret Ini Kencing di Celana

"Kalau kedua orangtuanya negatif setelah dilakukan rapid test. Bayinya yang positif karena terserang melalui warga yang menjenguk saat kelahiran," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pamekasan Sigit Priyono.

Lahir dalam kondisi sehat

Sigit menjelaskan, bayi tersebut lahir dalam kondisi sehat. Namun, pada usia 28 hari dinyatakan positif.

Setelah itu, bayi tersebut menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Beberapa hari kemudian, muncul gejala penyakit seperti demam, batuk, dan sesak napas.

Lalu pada 9 Juni, orangtua bayi tersebut membawanya ke rumah sakit untuk dirawat di ruang isolasi RSUD Smart Pamekasan.

Baca juga: Bayi 40 Hari Meninggal karena Corona, Diduga Tertular dari Penjenguk

 

Tertular penjenguk

Menurut Sigit, berdasar hasil pantauan Satgas Covid-19, Kecamatan Tlanakan terdata banyak warga yang berstatus PDP dan positif.

Sayangnya, dalam kondisi tersebut masih banyak warga yang tetap beraktivitas, salah satunya menjenguk bayi yang lahir.

Sementara itu, jenazah telah ditangani sesuai dengan protokol Covid-19 oleh Satgas Covid-19 RSUD Smart Pamekasan.

"Kemarin jenazahnya sudah dimakamkan," pungkas Sigit.

(Penulis: Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com