Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Tahun Bersahabat dengan Seekor Buaya, Pak Ambo: Sudah Saya Anggap Anak Sendiri

Kompas.com - 15/06/2020, 08:56 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Pak Ambo, seorang warga di Kelurahan Guntung, Bontang, Kalimantan Timur, mengaku sudah bersahabat dengan seekor buaya sejak 23 tahun.

Karena saking dekatnya, buaya liar tersebut hampir setiap hari mendatangi rumahnya yang ada di Muara Sungai Guntung RT 002.

Oleh Pak Ambo, buaya sepanjang empat meter yang berada di perairan Sungai Guntung tersebut dinamai Riska.

Meski buaya tersebut dikenal sebagai hewan buas, namun saat bertemu dengan Pak Ambo terlihat begitu sangat jinak.

“Dia kalau tidak datang dua sampai tiga hari, saya cari dia (Riska). Saya sudah anggap anak sendiri,” kata Ambo di Bontang, Minggu (14/6/2020).

Baca juga: Kisah Pak Ambo Puluhan Tahun Pelihara Seekor Buaya, Dianggap Anak dan Diberi Nama Riska

Diceritakan, kedekatannya dengan buaya tersebut berawal saat dirinya sedang mendayung perahunya saat hendak pulang ke rumah.

Saat itu, dia melihat buaya tersebut masih memiliki panjang sekitar satu meter.

Karena dianggap tidak mengganggu, oleh Pak Ambo buaya tersebut awalnya dibiarkan. Namun, buaya tersebut justru mengikutinya hingga di rumah.

“Datang sendiri. Kok ada buaya di samping perahu saya. Ku panggil dia, datang. Saya beri makan,” kata pria kelahiran 1964 itu.

Sejak saat itu, buaya liar tersebut sering kali datang ke rumah.

Setelah diberikan makan sekitar tiga ekor ayam, buaya itu lalu kembali ke perairan Sungai Guntung.

Baca juga: Gadis Tewas Diterkam Buaya Saat Mandi di Sungai, Jasadnya Ditemukan 5 Jam Kemudian

Selama puluhan tahun bersahabat dengan buaya tersebut, Ambo mengaku tak pernah diserang atau dilukai.

Bahkan, ia seringkali bermain dan memandikannya layaknya anak sendiri.

“Takut sih ada. Tapi saya anggap sebagai anak sendiri. Sayang banget karena dari kecil ku pelihara. Sering saya elus-elus. Ku mandikan, ku gosok bagian belakangnya,” jelas Ambo.

 

Mengaku ada ikatan batin

Ambo awalnya juga tidak menyangka bisa bersahabat dengan buaya tersebut.

Namun, dirinya percaya dengan adanya ikatan batin.

“Saya juga bingung kenapa kami begitu dekat. Tapi menurut kami orang Sulawesi, pasti ada hubungan keluarga kami dengan buaya. Kenapa dia jadi jinak begini. Dia kalau jalan kemana-mana dipanggil, pasti kembali,” kata Pak Ambo.

Sejak saat itu, dirinya selalu berpesan kepada warga sekitar untuk tidak melukainya.

Jika buaya tersebut muncul ke permukaan atau mendekati perahu warga, ia minta untuk diberikan makan.

“Jangan kasar. Jangan dimain-mainin. Jadi, kadang nelayan habis melaut beri makan ikan. Dia (buaya) menghampiri perahu nelayan diberi makan ikan sama nelayan,” kata Pak Ambo.

Penulis : Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor : Dheri Agriesta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com