Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Siswi SMP Buang Bayi yang Baru Dilahirkannya di Sawah, Diduga Dihamili Paman, Terbongkar Saat Mengalami Pendarahan

Kompas.com - 15/06/2020, 05:23 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - D (15), seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Cianjur, Jawa Barat, membuang bayi yang baru dilahirkannya di pematang sawah di Desa Mekarjaya, Kecamatan Sukaluyu. Diduga, bayi tersebut hasil perbuatan pamannya sendiri berinisial BH (65).

Saat ini, BH sudah diamankan polisi untuk dimintai keterangan mengenai kasus tersebut.

Terbongkarnya perbuatan bejat BH, saat korban diajak orangtuanya ke Puskesmas Sukaluyu diduga mengalami pendarahan karena mentruasi.

Namun, saat dilakukan pemeriksaan pihak puskemas, ternyata D baru melahirkan. D juga mengaku telah membuang bayinya ke sawah.

Mengetahui itu, polisi bersama dengan pihak puskemas langsung mendatangi lokasi tempat dibuangnya bayi oleh pelaku. Namun, saat tiba di lokasi, bayi tersebut sudah tidak bernyawa.

Berikut fakta selengkapnya yang Kompas.com rangkum:

1. Terbongkar saat korban mengalami pendarahan

Ilustrasi garis polisi.THINKSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Kapolsek Sukalayu Iptu Anaga Budiharso mengatakan, terbongkarnya kasus ini setelah D mengalami pendarahan dan dibawa orangtuanya ke Puskesmas Sukaluyu.

Awalnya, lanjut Anaga, pelaku diduga mengalami pendarahan karena menstruasi.

"Namun, setelah dilakukan pemeriksaan medis, pelaku ternyata habis melahirkan, bahkan mengaku telah membuang bayinya di sawah," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/6/2020).

Mendapat informasi tersebut, polisi bersama dengan pihak puskemas mendatangi lokasi pembuangan bayi. Ketika tiba di lokasi, bayi tersebut sudah tidak bernyawa.

Baca juga: Fakta Ketua RT Gadungan Setubuhi Remaja di Depan Pacarnya, Berawal Pergoki Keduanya Berbuat Mesum di Semak-semak

 

2. Mengaku dihamili paman

Ilustrasi SHUTTERSTOCK Ilustrasi

Kata Anaga, dari pengakuan D, jika ia dihamili pamannya. Mengetahui pelaku pamannya sendiri, polisi langsung bergerak dan mengamankannya.

"Pelaku BH langsung kita amankan untuk dimintai keterangan," katanya.

Kata Anaga, kasus dugaan pencabulan dan pembuangan bayi ini dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Cianjur.

"Karena kasusnya lex spesialis, melibatkan (pelaku) di bawah umur, sehingga dilimpahkan ke polres," jelasnya.

Baca juga: Pelajar SMP Buang Bayi yang Baru Dilahirkan di Sawah, Diduga Dihamili Pamannya

 

3. Bayi dibuang ke sawah

Ilustrasi bayi dibuangSHUTTERSTOCK Ilustrasi bayi dibuang

Kepala Puskesmas Sukaluyu dr Nurul Hadie mengatakan, awalnya pasien datang bersama dengan orangtuanya sekitar pukul 10.00 WIB dengan keluhan pendarahan terus saat menstruasi.

Namun, sambung Nurul, saat dilakukan pemeriksaan ternyata pasien sudah melahirkan.

"Kami langsung menghubungi pihak kepolisian karena bayinya dibuang tidak jauh dari lokasi melahirkan," kata Nurul saat ditemui di Puskesmas Sukaluyu, Jumat (12/6/2020), dikutip dari TribunJabar.id.

Baca juga: Ayah di Lampung Perkosa Anak Kandung Selama 13 Tahun, Terungkap Setelah Korban Menikah

 

4. Datangi lokasi tempat dibuangnya bayi

Ilustrasi garis polisi.THINKSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Kata Nurul, setelah mengetahui pasien melahirkan sendiri dan bayinya langsung dibuang, pihaknya langsung menugaskan bidan desa untuk mendatangi lokasi pembuangan bayi agar diamankan.

Namun, saat bidan desa dan pihak kepolisian mendatangi lokasi pembuangan bayi tersebut, bayi itu sudah tidak bernyawa.

"Bidan desa didampingi pihak Polsek langsung ke lokasi dan membawa mayat bayinya ke Puskesmas," ujarnya.

Kata Nurul, untuk pasien sudah dirujuk ke RSUD Cianjur.

"Namun, perkaranya sudah ditangani pihak Polsek Sukaluyu," katanya.

Baca juga: Siswi SMP Buang Bayi ke Sawah, Diduga Hasil Perbuatan Paman, Terbongkar Saat Mengalami Pendarahan

 

(Penulis : Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman | Editor : Dheri Agriesta)/TribunJabar.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com