Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Bunuh Ibu Kandungnya, Pelaku Sempat Minum Kopi di Warung

Kompas.com - 09/06/2020, 18:41 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Aceh Utara AKP Rustam mengatakan, nenek Fatimah Sulaiman (63), yang ditemukan tewas dengan luka gorok di leher di rumahnya, pada Senin (8/6/2020), ternyata dibunuh anak kandungnya sendiri berinisial NS (40).

Usai membunuh ibunya, kata Rustam, pelaku langsung keluar rumah dan mengunci pintu. Bahkan NS sempat minum kopi di salah satu warung.

Kata Rustam, adapun motif pembunuhan yang dilakukan pelaku terhadap ibu kandungnya karena korban tidak memberikan uang kepada dirinya.

“Pelaku datang minta uang Rp 300.000. Sang ibu bilang tidak punya uang. Lalu dia minta Rp 20.000 buat beli rokok. Tapi ibunya bilang tidak ada uang juga,” katanya melalui siaran pers, Selasa (9/6/2020).

Baca juga: Terungkap, Ini Motif Anak Bunuh Ibu Kandungnya

Kepada polisi, pelaku mengaku sempat mengancam ibunya dengan mengunakan pisau dapur.

Namun, sambung Rustam, korban tak takut dengan ancaman anaknya dan menantangnya. Mendangar itu pelaku langsung melakukan aksinya.

“Ibunya bilang silakan gorok leher saya, biar saya dapat surga. Mendengar ucapan ibunya, dia geram lalu menggorok leher ibunya,” jelasnya.

Baca juga: Nenek Miskin Tewas Digorok Anak Kandung karena Tak Beri Uang Rokok Rp 20.000

Kata Rustam, penetapan NS sebagai tersangka karena sejak awalnya pihaknya sudah mencurigai pelaku tak lain adalah keluarga dekat korban. Pasalnya, seluruh pintu rumah terkunci.

Selain mengamankan tersangka, kata Rustam, pihaknya juga mengamankan beberapa barang bukti, yakni pakaian korban, dan pisau dapur yang digunakan pelaku untuk membunuh ibunya.

“Dia sudah kami tahan, kini kami lengkapi berkas-berkas penyidikannya,” ujarnya.

Baca juga: Ayah Perkosa Anak Kandung hingga Hamil 5 Bulan, Terbongkar Saat Ibu Lihat Tubuh Anak Semakin Gemuk

Sebelumnya diberitakan, seorang nenek miskin ditemukan tewas di rumahya dengan luka gorok di leher.

Diketahui, di rumah itu korban tinggal sendiri. Selama ini, korban tercatat sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH) bantuan Kementerian Sosial RI untuk masyarakat miskin.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh anaknya NS.

“Korban ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB. Semua pintu terkunci dari dalam, sehingga terpaksa didobrak. Setelah anaknya melihat korban, lalu dilaporkan ke tetangga seterusnya ke desa dan polisi. Kita sudah lakukan olah tempat kejadian perkara,” kata Kapolsek Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, AKP Zulfitri melalui keterangan tertulisnya, Senin (08/06/2020).

Baca juga: Kronologi Pecatan Polisi Tipu Karyawan Money Changer, Bawa Kabur Rp 10 Juta

 

(Penulis Kontributor Lhokseumawe, Masriadi | Editor Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com