PALEMBANG, KOMPAS.com - Sudah dua bulan Herman (52) tidak tidur di rumahnya.
Herman merupakan salah satu penggali kubur khusus jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gandus Hill, Palembang, Sumatera Selatan.
Herman memilih tidak bertemu dengan keluarganya untuk sementara waktu, karena khawatir dirinya membawa virus corona.
Meski demikian, hingga saat ini Herman dalam kondisi yang sehat.
Baca juga: Viral Video Ulang Tahun Anak Wali Kota Lhokseumawe Saat Pandemi Corona
Pria kelahiran Juni 1965 ini bercerita, sejak 16 April 2020 lalu, dia bersama empat temannya yang lain ditugaskan untuk menggali makam pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Semenjak itu, Herman lebih banyak menghabiskan waktunya di Pos TPU Gandus Hill.
Herman hanya kembali ke rumah untuk mengganti pakaiannya yang sudah kotor.
"Pulang dua kali sehari sekali, hanya ganti baju lalu ke sini lagi," kata Herman kepada Kompas.com, Minggu (7/6/2020).
Tanpa pelindung yang memadai
Istri, anak dan cucunya mengerti dengan kondisi tersebut.
Herman pun mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya untuk tetap bekerja meskipun memiliki risiko tinggi.
Dalam bekerja, Herman hanya berbekal cangkul dan baju lusuh yang ia gunakan.
Jauh dari keamanan seperti petugas medis yang menggunakan pakaian hazmat untuk melindungi diri.
Baca juga: Menghindar Saat Malam Pertama, Pengantin Perempuan Ternyata Laki-laki
Meski demikian, ia mengaku ikhlas melakukan hal itu demi misi kemanusiaan di tengah pandemi Covid-19.
"Kalau kita semua menolak untuk memakamkan, terus siapa yang mau memakamkan. Saya hanya berdoa minta perlindungan sama Allah selama bekerja. Ini semua demi kemanusiaan," ujar Herman.