Siska menambahkan, pengetesan masif secara intens dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat untuk membatasi ruang gerak Covid-19 dan melakukan penyekatan, sehingga penularannya dapat dikendalikan terutama saat penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal.
Siska menyatakan pengetesan masif akan memobilisasi ambulans Puskesmas Keliling (Pusling) di 27 kabupaten/kota, yang jumlahnya mencapai 627, sebagai Mobile Covid-19 Test.
Setiap kecamatan akan punya Mobile Covid-19 Test. Jadi, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota agar Puskesmas Keliling yang ada di satu kecamatan menjadi Mobile Covid-19 Test.
Setiap Mobile Covid-19 Test akan dilengkapi dengan 100 alat rapid test. Pengetesan pun diprioritaskan di kerumunan-kerumunan.
Siska mengatakan, peningkatan kewaspadaan dengan melakukan pengetesan masif via Mobile Covid-19 Test dapat menekan potensi persebaran Covid-19.
"Kegiatan ekonomi sudah mulai dibuka, tapi kami tetap memberikan pengawasan dan pelacakan. Masalahnya kerumunan adalah sumber penularan. Maka, Mobile Covid-19 Test ini menjadi pertahanan untuk tetap mengawasi kerumunan-kerumunan, sehingga tidak akan menjadi sumber penularan," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.