KOMPAS.com- Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati pasang badan untuk memastikan kasus intimidasi terhadap perawat di wilayahnya diusut tuntas.
Perawat yang merupakan di Puskesmas Kedawung, Sragen menerima ancaman dan intimidasi usai memeriksa pasien Covid-19.
Perawat itu mendapatkan pesan WhatsApp yang bertulis: 'saya sudah tahu anda, nanti anda akan menerima akibatnya'.
Bupati Yuni ingin mengawal kasus yang dialami perawat Puskesmas Kedawung itu agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Kita jaga bersama. Ini tanggung jawab kami," ungkap Yuni saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (2/6/2020).
"Kami dampingi lapor ke yang berwajib supaya ditindaklanjuti penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Sejak mendapatkan intimidasi, perawat tersebut masih bekerja seperti biasa.
Yuni memastikan seluruh perawat mendapatkan pendampingan, baik ada kasus ataupun tidak ada kasus.
"Ada tidak ada ancaman, pendampingan selalu kami lakukan. Petugas medis tidak mungkin bekerja sendiri, camat, Kapolsek dan Danramil siap mendampingi. Mereka semua masuk dalam gugus tugas Covid-19," ungkap Yuni.
Baca juga: Bupati Sragen Minta Polisi Usut Kasus Perawat Dintimidasi Usai Periksa Pasien Covid-19
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.