Penolakan terjadi kepada puluhan anggota Polres Mamuju saat menjemput pasien positif Covid-19 yang kabur.
Orangtua pasien beralasan bahwa tempat isolasi rumah sakit tidak memenuhi standar untuk anak.
Saat polisi membuat shock therapy dengan merangsek masuk ke gerbang rumah pasien, justru pihak keluarga pasien tersulut emosinya.
Ibu pasien berupaya mengadang dan memeluk polisi agar ketakuan tertular Covid-19.
Sekretaris tim Gugus Covid-19 Mamuju Ali Rahman mengatakan ternyata pasien yang dicari tidak ada di rumah tersebut.
"Upaya persuasif telah kami lakukan, namun kaluarga pasien menolak, dan disinyalir disembunyikan karena tak ada di rumah setelah kabur dari rumah sakit" kata Ali Rachman.
Namun polisi telah melacak keberadaan pasien dan bernegosiasi untuk bisa menjemput pasien.
Akibatnya, jalan tol tidak bisa dilewati dan arus dialihkan ke jalan nasional.
"Pembersihan material longsor dilakukan oleh personel BPBD, Polres Semarang, dan dari Trans Marga Jateng," kata Koordinator Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Yunianto saat dihubungi, Minggu (31/5/2020).
Longsor setinggi 1,5 meter kubik tersebut sampai menutup jalan tol.
Peristiwa terjadi diduga karena hujan deras yang cukup lama pada Sabtu malam.
(Penulis : Junaedi, Dian Ade Permana, Acep Nazmudin | Editor : Abba Gabrillin, Candra Setia Budi, Khairina, Michael Hangga Wismabrata, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.