Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembako Gantung, Cara Warga Samarinda Saling Bantu Selama Wabah Covid-19

Kompas.com - 20/05/2020, 16:36 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Sunarto resah saat melihat sebagian warganya tidak mendapat paket sembako dari pemerintah.

Padahal, menurut Ketua RT 34 Kelurahan Sambutan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur ini, banyak warga di lingkungannya hidup kesusahan di tengah wabah Covid-19.

Bantuan dari pemerintah tidak mencukupi. Bahkan tidak merata. Sementara, masih banyak warga lain yang memerlukan bantuan sembako,” ungkap Sunarto kepada Kompas.com di Samarinda, Rabu (20/5/2020).

Baca juga: Kisah Polisi di Perbatasan, Beli 20 Paket Sembako untuk Warga Pakai Gaji Pertama

Sejak itu, muncul ide menghubungkan masyarakat memiliki kelebihan dengan warga yang kekurangan. Ide itu diterjemahkan jadi sembako gantung.

Sunarto mulai mengumpulkan beberapa warga lain di RT 34 dan mendirikan tiang tempat gantungan sembako pada, Kamis (17/5/2020).

“Bagi warga yang mampu silahkan gantung apa saja (sembako) di tiang ini. Bagi yang kekurangan, silahkan ambil sesuai kebutuhan, bagi siapa saja di seluruh Kota Samarinda. Tidak ada batasan, mau miskin atau kaya,” terang dia.

Sejak itu antusias masyarakat saling membantu terjalin baik. Dalam sehari, kurang lebih ada 100 bungkus sembako yang dibungkus dalam kantong plastik dan digantung di tiang itu.

Baca juga: Pura-pura Jadi Pemulung untuk Dapat Sembako, 3 Warga Diamankan

Mulai dari telur ayam, minyak goreng, gula, mie instan, sayuran dan lainnya. Warga secara sukarela menyumbang.

“Dalam sehari bisa 100 bungkus yang kita gantung, habis diambil orang. Ada yang dari warga sini, ada pula yang melintas dan mengambil,” terangnya.

Sejak itu pula donasi mulai berdatangan. Ada donatur yang menyalurkan pakai uang tunai, kemudian dibelanjakan oleh tim penggagas dan digantung di tiang gantung.

“Semua bantuan masuk. Kami belanjakan pakai nota, kami laporkan secara rinci kepada warga dan para donator,” tegas Sunarto.

Saling membantu sembako ini rencananya akan dibuka sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan, sampai pandemi Covid-19 ini benar-benar berakhir.

Antusias warga lain memberi merespons positif. Banyak warga yang turut menyumbang bungkusan sembako.

Baca juga: Cerita di Balik Kabupaten Termuda Kaltim yang Nihil Kasus Covid-19

Ani (45), misalnya, warga RT 34 ikut menyumbang 30 bungkusan sembako yakni minyak goreng kemasan gelas plastik, telur ayam, mie instan, santan, sayuran dan lain-lain.

“Ibu-ibu di sini enak aja. Kita ajak sumbangan sembako mau membantu,” ungkap dia.

Penggagas lain, Junathan Siahaya mengatakan inisiasi ini dilakukan karena dorongan kemanusian di tengah pandemi Covid-19.

“Kegiatan ini dari warga buat warga. Kita semua sama-sama sulit. Karena itu, saatnya kita saling membantu,” kata dia.

Baca juga: Demi Sembako Gratis dari Bu Haji, Imas Ajak 3 Balitanya Jalan 10 Km Tanpa Sandal

Secara pribadi dirinya berharap kegiatan ini tak hanya berlaku saat pandemi Covid-19 saja. Tapi terus berlanjut dalam jangka panjang.

“Karena di lingkungan terdekat kita juga masih banyak orang yang kekurangan. Bagi yang merasa lebih, silakan membantu,” kata Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com