Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Dukun Jadi ODP Usai Didatangi Pasien Positif Corona yang Ingin Berobat

Kompas.com - 14/05/2020, 15:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Seorang dukun di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

Penyebabnya, dukun itu telah melakukan kontak dengan pasiennya, seorang ibu yang ternyata terkonfirmasi corona (Covid-19) berinisial E.

E yang terinfeksi corona mendatangi tempat praktik dukun tersebut untuk berobat.

Selain dukun, para pasien dukun juga berstatus ODP karena berkontak dengan E (42).

"Kita sudah tracing pendataan disinfektan, pembagian masker. Nanti rencana kita mau tes kepada 10 orang, termasuk dukun itu, kemudian isolasi mandiri itu yang penting," kata Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Puskesmas Sukamakmur Teguh Yudiana, Rabu (13/5/2020).

Baca juga: Pasien Corona Ini Menghilang 3 Hari, Ternyata Berobat di Rumah Dukun

Awalnya bergejala TBC

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)
Peristiwa bermula dari seorang ibu berinisial E.

Pasien E sebelumnya sudah sempat dirawat di rumah sakit karena berpenyakit seperti TBC.

"Awalnya dia ke rumah sakit untuk berobat karena sakit TBC. Karena selama dirawat tidak ada perbaikan yang signifikan, ditambah lagi ekonominya, akhirnya dia ke dukun," ucap Teguh.

Karena E juga mengalami demam dan sesak napas, maka E juga harus mengikuti rapid test dengan hasil reaktif.

Namun, karena hasil tes swab polymerase chain reaction (PCR) belum keluar, perempuan asal Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol, ini minta dipulangkan.

Beberapa hari kemudian, hasil tes swab keluar dan E dinyatakan positif.

Namun, saat dijemput petugas, pihak keluarga menolak.

"Pihak RS dan puskesmas koordinasi untuk jemput lagi pasien ini. Ditelepon juga sudah, tapi dia menolak untuk dirawat atau isolasi kembali," ucap Teguh.

Baca juga: Bupati Bogor Ungkap Alasan Pasien Positif Corona Pilih Kabur ke Dukun

Pilih berobat ke dukun daripada dokter

Saat dicari di rumahnya kembali, E dan keluarganya tidak ada di rumah.

Bahkan mereka menghilang selama tiga hari.

"Jumat sore sudah tidak ada di rumahnya saat mau dijemput. Akhirnya kita cari mulai Jumat sore sampai Minggu itu enggak ketemu, kan bahaya dia positif," kata Teguh.

Baru hari Senin petugas mendapatkan informasi keberadaan E.

Dia justru berobat ke dukun yang berada di Sukamakmur.

"Nah, pas hari Senin itu jam 12.00 dapat kabar bahwa pasien ini berobat ke dukun. Memang di Sukamakmur ada dukun yang tenar bisa mengobati segala macam penyakit katanya. Kecurigaan kita benar, ternyata pasien ada di sana setelah kita cek nama dia," kata Teguh.

Petugas pun menjemputnya dengan paksa dan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Baca juga: Kasus-kasus Kebohongan Pasien Corona di Sejumlah Daerah, Dilakukan Kuli Bangunan dan Petugas Medis Terinfeksi

Pasien dukun pun ikut jadi ODP

Ilustrasi penyebaran virus coronaShutterstock Ilustrasi penyebaran virus corona
Setelah dilakukan pelacakan, ternyata E sudah berkontak dengan belasan orang.

Selain dukun, ada pasien si dukun yang juga ditetapkan sebagai ODP.

"Pas kita ke sana, ternyata mereka kaget dan pengakuannya sudah dua hari di sana, berbaur dengan warga yang sedang berobat ke dukun, ada sekitar 10 orang. Jadi dukun ini juga menerima rawat inap di sana," kata Teguh.

Saat ini ada total 11 orang yang ditetapkan sebagai ODP, terdiri dari dukun, pasien dukun, dan keluarga E.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor: Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com