Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Bogor Ungkap Alasan Pasien Positif Corona Pilih Kabur ke Dukun

Kompas.com - 14/05/2020, 11:32 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Pasien positif corona asal Kecamatan Jonggol yang dijemput tim Gugus Tugas di rumah seorang dukun harus reedukasi kembali di rumah sakit.

"Terkait posisi satu pasien positif yang kabur ke dukun itu alhamdulillah sudah kita ambil kembali untuk diisolasi sambil diberi pemahaman," ucap Bupati Bogor Ade Yasin melalui keterangan video yang diterima Kompas.com, Kamis (14/5/2020).

Ade yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor menilai bahwa isolasi dan reedukasi sangat penting.

Baca juga: Bupati Bogor Keluhkan soal Pabrik yang Masih Beroperasi Selama PSBB

Sebab, masyarakat yang ada di wilayah ujung paling timur di Kabupaten Bogor itu kebanyakan belum paham bahaya virus corona bagi lingkungannya.

"Ini penyebabnya belum paham bahayanya Covid-19 dan tidak teredukasi dengan baik karena kan terjadi di wilayah yang memang paling jauh dan paling timur (pelosok) Kabupaten Bogor," bebernya.

Ade mengaku sangat menyayangkan sikap warganya yang selama ini tidak mematuhi anjuran menjaga kesehatan.

Hal ini berpotensi menularkan virus Covid-19 di wilayah Kecamatan Sukamakmur yang masuk wilayah zona hijau.

Baca juga: Bupati Bogor: Rata-rata Pasien Positif Covid-19 Bekerja di Jakarta

Untuk menghindari meluasnya zona merah, tenaga medis langsung membawa pasien tersebut ke rumah sakit rujukan RSUD Cileungsi untuk diberikan perawatan secara insentif.

"Jadi ini satu orang perempuan dari daerah Jonggol bukannya patuh terhadap anjuran dari dokter tapi malah kabur menuju ke rumah dukun dan selama 2 hari menginap tapi akhirnya kita bisa ambil kembali dan sekarang sudah diisolasikan di rumah sakit," jelasnya.

Dampak aksi nekat pasien kabur

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah mengakui bahwa aksi nekat perempuan berinisial E (42) yang kabur ke rumah dukun itu telah berpotensi menambah angka penyebaran zona merah rawan penularan virus corona di kecamatan.

Pasien itu nekat kabur saat dalam perawatan di salah satu rumah sakit swasta.

"Kasus positif yang di Sukamakmur itu (dukun) dari Jonggol, tapi pasien pergi dan tidak konfirmasi ke puskesmas," ujar Syarifah.

Baca juga: Kerasukan Berujung Maut: Dibawa ke Paranormal Bukannya Sembuh, Malah Membunuh

Akibat ulah perempuan itu, petugas medis langsung menjemput paksa menggunakan mobil ambulans dilengkapi alat pelindung diri (APD).

Pada saat penjemputan itu, pasien mengalami batuk dan berada di satu ruangan bersama warga yang juga ikut berobat dukun.

Bahkan, sejumlah warga yang ada di sana juga tidak menggunakan masker.

"Setelah dicari berhari-hari akhirnya ketemu di rumah dukun lagi berobat bersama warga lain," terangnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com