Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Ibu Muda Disekap Suami Selama 4 Tahun | 22 Anak di NTB Terinveksi Covid-19

Kompas.com - 07/05/2020, 06:05 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - SM (17) warga Rangkasbutung, Banten disekap oleh suaminya, AA (37) selama 4 tahun menikah.

SM yang dinikahi AA sejak usia 13 tahun dikurung di dalam kamar dan sering dianiaya oleh suaminya karena tak pandai memasak.

Tak hanya itu. SM juga sering tak diberi makan sehingga badannya terlihat kurus dan pucat.

Sementara itu di NTB, sebanyak 22 kasus positif Covid-19 adalah anak-anak. Dinas Kesehatan NTB mencatat usia 22 pasien anak itu berada di rentang usia 0-18 tahun.

Kebanyakan kasus positif Covid-19 pada anak di NTB terjadi karena penularan dari orangtua atau keluarga yang terjangkit virus corona baru.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

1. Ibu muda disekap suami selama 4 tahun

AA (37), penganiaya dan penyekap istrinya yang baru 17 tahun. Perbuatan kasar AA terungkap setelah istrinya berhasil kabur melalui plafon toilet. Keduanya menikah siri sejak istrinya berusia 13 tahun. Dok Istimewa AA (37), penganiaya dan penyekap istrinya yang baru 17 tahun. Perbuatan kasar AA terungkap setelah istrinya berhasil kabur melalui plafon toilet. Keduanya menikah siri sejak istrinya berusia 13 tahun.
SM (17) seorang ibu muda asal Rangkasbitung Banten disekap oleh suaminya selama 4 tahun. Ia dikurung di dalam kamar dan dilarang keluar rumah.

Tak hanya itu SM juga kerap disiksa suaminya dan tidak diberi makan.

Perempuan yang dinikahi secara siri sejak usia 13 tahun tersebut kemudian melarikan dii pada Sabtu 2 Mei 2020 sekitar pukil 16.30 WIB.

Saat sang suami sedang keluar rumah, ia nekat meloncat dari plafon kamr mandi dan keluar setelah berhasil menjebol tembok.

SM yang berhasil keluar rumah langsung meminta pertolongan warga sekitar. Saat ditemukan, tubuh SM penuh luka-luka. Selain itu, tubuh SM terlihat pucat dan mengeluarkan aroma menyengat.

"Saat ditemukan, baunya (SM) nyengat sampai warga mau muntah dan saat itu kelihatan di pelipis matanya bekas pukulan, sudah kering (lebam) gitu, pucat dan kurus juga badannya," ujar Ketua RT 003 Griya Parungpanjang Desa Kapasiran, Saban, ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (3/5/2020) malam.

Baca juga: Dinikahi Usia 13 Tahun, Ibu Muda Disekap Selama 4 Tahun dan Dianiaya karena Tak Bisa Masak

2. YouTuber Ferdian Paleka sempat di Merak Banten

YouTuber Ferdian Paleka kini jadi buronan polisi terkait kasus prank sembako berisi batu dan taoge busuk. Dok. Instagram @ferdianpalekaa YouTuber Ferdian Paleka kini jadi buronan polisi terkait kasus prank sembako berisi batu dan taoge busuk.
Polisi berhasil mengamankan mobil yang digunakan Ferdian Paleka saat melakukan aksi prank membagikan bingkisan berisi sampah dan batu di Kota Bandung.

Mobil Ferdian Paleka yaitu Toyota Vios bernomor polisi (nopol) D 1246.

Dari oelacakan penyidik, Ferdian sempat terdeteksi di Merak Banten. Namun keberadaan Ferdian dan satu temannya masih belum diketahui.

"Pencarian masih belum berakhir, kita sedang berupaya untuk mengamankan para tersangkanya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri di ruang kerjanya di Mapolrestabes Bandung, Rabu (6/5/2020).

Sementara ini polisi telah menahan Tubagus Fahddinar alias TB (sebelumnya ditulis T) di Rutan Polrestabes Bandung, setelah sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka.

Menurut Galih, TB berperan dalam pembuatan video prank tersebut.

"Perannya dia termasuk dalam tiga orang yang diduga melakukan tindak pidana yang dilaporkan oleh pelapor," kata Galih.

Baca juga: YouTuber Ferdian Paleka Dideteksi Sempat di Merak Banten, Polisi Amankan Mobilnya

3. Tom Liwafa bagikan kardus berisi uang

Video Tom Liwafa memberikan bantuan sembako di kardus berisi mie instan dan uang tunai Rp 1,5 juta.repro bidik layar instagram @tomliwafa Video Tom Liwafa memberikan bantuan sembako di kardus berisi mie instan dan uang tunai Rp 1,5 juta.
Tom Liwafa, pengusaha muda asal Surabaya yang kerap dijuluki " Crazy Rich Surabaya" menghebohkan jagat maya lewat aksinya membagi-bagikan kardus berisi uang jutaan rupiah.

Sebelum menjadi pengusaha sukses, Tom Liwafa dikenal sebagai vokalis band rock metal. Saat itu ia masih berusia 18 tahun.

Namun sejak masih kecil ia sudah bercita-cita menjadi pengusaha sukses.

Ia pun mulai merintis usahanya pada tahun 20208 saat masih berstatus sebagai mahasiswa S1 jurusan Desain Produk di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS).

Pertama kali memulai usaha, Tom menjual stiker hingga clothing line band rock metal. Stiker dan kaus yang ia jual ditawarkan ke sejumlah distributor outlet (distro) dan teman-temannya.

Usaha Tom berkembang dengan menjual sepatu dan tas wanita.

Selama kurang lebih 10 tahun, Tom berhasil mengubah hidupnya dari seorang vokalis band rock menjadi pengusaha muda sukses.

Saat ini Tom memiliki 12 lini usaha bisnis di berbagai bidang, di antaranya di bidang fashion, food and beverage, dan entertainment.

Baca juga: Naik Porsche Bagikan Kardus Berisi Uang ke Warga di Jalan, Siapa Sebenarnya Tom Liwafa?

4. Sebanyak 22 anak di NTB terinfeksi Covid-19

Ilustrasi Covid-19KOMPAS.COM/HANDOUT Ilustrasi Covid-19
Hingga Selasa (5/5/2020) ada 289 pasien Covid-19 di wilayah NTB. Dari angka tersebut, sebanyak 22 anak di NTB terinfeksi Covid-19. Dinas Kesehatan mencatat usia mereka berada di rentang usia 0-18 tahun. 

Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi mengatakan kebanyakan kasus positif Covid-19 pada anak di NTB terjadi karena penularan dari orangtua atau keluarga yang terjangkit virus corona baru.

Menurutnya ada dua kelompok yang berisiko tinggi terjangkit Covid-19, yakni anak-anak dan lanjut usia (lansia).

Anak-anak, kata dia, rentan terinfeksi Covid-19 karena imunitas tubuhnya belum terbentuk sempurna.

"Dua itu rentan. Orang tua karena imunitasnya sudah mulai menurun, anak-anak karena imunitasnya belum selesai terbentuk," jelas Nurhandini.

Baca juga: 22 Anak Terinfeksi Covid-19 di NTB, Tertular dari Orangtua 

5. Rombongan 7 pemudik dari Jakarta positif corona

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)
Sebanyak tujuh dari delapan orang pemudik pulang dari Jakarta bersamaan menggunakan sebuah travel pada 8 April 2020.

Mereka pulang ke Kecamatan Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah.

Beberapa hari setelah salah satu pemudik itu tiba di rumahnya, kakak si pemudik tersebut meninggal dunia.

Padahal sang kakak tidak memiliki riwayat bepergian ke zona merah.

Rapid test sang adik menunjukkan reaktif. Ia dan 7 pemudik lainnya tinggal bersama di sebuah rumah kontrakan di Jakarta.

Mereka juga diketahui bekerja di satu perusahaan konveksi di Jakarta.

Dari 8 orang pemudik yang tergabung dalam satu rombongan itu, 7 orang di antaranya dinyatakan positif corona.

"Hasil swab dari delapan orang pemudik yang satu travel, tujuh konfirmasi positif yang satunya negatif," kata Pramesti.

Baca juga: Kronologi Rombongan 7 Pemudik dari Jakarta Ketahuan Positif Corona, Berawal Meninggalnya Sang Kakak

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Karnia Septia, Agie Permadi, Ghinan Salman | Editor: Dheri Agriesta, Rachmawati, Aprillia Ika, David Oliver Purba, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com