Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mereka Tidak Manusiawi, Bayi Saya Sudah Sekarat tapi Tak Ada Tindakan, Lebih Mementingkan Data dan Administrasi"

Kompas.com - 04/05/2020, 19:47 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang bayi berusia satu bulan bernama Isyana, meninggal dunia diduga akibat ditelantarkan pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatera Barat, Rabu (29/4/2020).

Rydha, ibu kandung Isyana mengaku tidak puas dengan perlakuan tenaga medis RSUP M Djamil yang diduga melantarkan bayinya hingga mengakibatkan meninggal dunia.

"Mereka tidak manusiawi. Bayi saya sudah sekarat, tapi tidak ada tindakan yang mereka lakukan. Mereka lebih mementingkan data dan administrasi segala macam daripada menolong bayi saya," kata Rydha, saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/5/2020).

Baca juga: Kronologi Bayi 1 Bulan Meninggal Diduga Ditelantarkan Rumah Sakit Rujukan Covid-19

Atas kejadian itu, Rydha mengatakan, pihak keluarga akan menempuh jalur hukum.

"Kami akan tempuh jalur hukum. Sudah ada pengacara. Bahkan banyak yang menawarkan untuk mendampingi," kata Rydha.

Selain itu, kata Rydha, pihaknya juga akan mengadukan kejadian yang dialami anaknya ke DPRD Kota Pariaman, DPRD Sumbar, dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk mencari keadilan.

"Kita juga akan mengadu ke DPRD, Komnas HAM dan tentunya nanti membuat laporan ke polisi," kata Rydha.

Baca juga: Bayi Meninggal Diduga Ditelantarkan Rumah Sakit, Keluarga Tempuh Jalur Hukum

Sementara itu, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang Yusirwan meminta maaf kepada keluarga bayi satu bulan yang meninggal karena diduga ditelantarkan tenaga medis.

"Kami mohon maaf kepada seluruh pihak terutama kepada keluarga pasien bayi dari Ridha Afrila Dina Putri yang tidak puas atas kondisi yang terjadi," kata Yusirwan dalam keterangan tertulis, Minggu (3/5/2020).

Dijelaskan Yusirwan, dalam penanganan bayi tersebut, terdapat beberapa masalah. Salah satunya, sistem rujukan dari rumah sakit jejaring menuju RSUP M Djamil Padang yang masih lemah.

Baca juga: Bayi 1 Bulan Meninggal Diduga Ditelantarkan Rumah Sakit Rujukan Covid-19

Yusirwan menegaskan, RSUP M Djamil dan rumah sakit jejaring di Sumatera Barat telah menyepakati aturan dalam merujuk pasien ke rumah sakit rujukan Covid-19.

Sebelum merujuk pasien, rumah sakit jejaring harus mengirimkan data pendahulu pemeriksaan pasien.

Sambungnya, dalam kasus bayi Isyana, rumah sakit jejaring tidak mengirimkan data yang lengkap.

Akibatnya, bayi harus melewati serangkaian tes untuk menetapkan statusnya.

"Jika hal itu tidak terpenuhi dan pasien sudah di rumah sakit rujukan, tentunya perlu ada serangkaian pemeriksaan untuk menetapkan status pasien,” jelasnya.

Baca juga: Fakta Sopir Pikap Tampar Petugas SPBU Perempuan di Jabar, Tak Terima Ditegur, Korban Cabut Laporan

Sebelumnya diberitakan, seorang bayi berusia satu bulan bernama Isyana meninggal dunia sebelum mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumatera Barat, Rabu (29/4/2020).

Anak pasangan dari Fery Hermansyah dan Rydha itu dirujuk RSUP M Djamil Padang karena mengalami sesak napas.

Setelah sampai di RSUP M Djamil, bayi tersebut sempat ditolak pihak rumah sakit dengan alasan bangsal anak penuh.

Namun, setelah diizinkan masuk ke Instalasi Gawat Darurat, bayi mungil itu ditangani sesuai prosedur pasien Covid-19.

Tapi, setelah masuk. Sekitar tiga jam tidak ada yang memberikan penanganan terhadap bayi tersebut, hingga akhirnya bayi itu meninggal.

Baca juga: Polisi Sebut Semua yang Terlibat dalam Pembuatan Video Prank Akan Diperiksa

 

(Penulis Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com