Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Bule Rusia Ngamen Gendong Bayi karena Kehabisan Uang | Ganjar Usul Gaji ASN Dipotong 50 Persen

Kompas.com - 02/05/2020, 06:06 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Satu keluarga asal Rusia nekat mengamen di Lombok, NTB karena terdampak corona.

Sembari membawa bayi mereka yang berusia 2 tahun, pasangan Mikhail dan Ekaterina itu mencari uang untuk makan.

Sementara di Banyumas, Jawa Tengah, foto surat pemberitahuan pembongkaran masjid viral di media sosial.

Rencana pembongkaran itu diduga terkait seruan beribadah di rumah selama pandemi.

Berikut berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca Kompas.com:

Baca juga: Sederet Potret Kemiskinan di Tengah Pandemi, Tak Makan 2 Hari, Jual HP Rp 10.000, dan Nekat Mencuri

1. Bule rusia kehabisan uang, ngamen bawa bayi

Satu keluarga asal Rusia yakni Mikhail (29), Ekaterina (28) dan bayi mereka bernama Serafima (2) mengamen di Pasar Tradisional Roek, Mataram, NTB.

Mereka melakukan hal tersebut lantaran kehabisan uang akibat pandemi Covid-19.

Mikhail mengamen dengan membawa akordion.

Dia bercerita, mereka sempat bepergian ke Malaysia dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Bali.

Namun ternyata, Rusia memberlakukan lockdown, begitu juga Malaysia.

Untuk bertahan hidup, mereka pun mengamen.

Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan

"Saya main musik di Bali, tapi polisi melarang kami, padahal itu untuk membeli makanan dan biaya hidup. Kami punya uang hanya untuk satu bulan kami tinggal di Bali. Kemudian kami ke Lombok mencari peluang ngamen, tapi di sini juga sama pintu ditutup," kata dia.

Usai video mengamennya viral, petugas Kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram mengecek dokumen mereka.

Tak ada yang salah dengan izin tinggal, hanya saja mereka malah mengamen dan mencari uang.

"Karena saat ini tengah terjadi musibah Covid-19, maka kami memberi kelonggaran. Jika tak ada Covid-19, saya pasti akan tindak tegas. Mereka hanya boleh berwisata di Lombok, bukan melakukan kerja atau aktivitas seperti mengamen atau mengemis," ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram Syahrifullah.

Mikhail dan keluarganya pun kemudian diserahkan ke Konsulat Rusia di Bali.

"Mereka akan bertemu pihak konsulat di sana, akan diberikan jaminan hidup, dibiayai sampai situasi telah memungkinkan mereka kembali ke Rusia. Semua sudah kami komunikasikan dan koordinasikan dengan pihak Konsulat Rusia," kata dia.

Baca juga: Tak Punya Uang, Bule Rusia Ngamen Bawa Bayi, Sebut Muslim di Lombok Membantu dan Sangat Baik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com