Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2020, 13:50 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Setelah diketahui salah satu warganya yang meninggal dunia dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) positif Covid-19 dari hasil uji laboratorium dengan sampel swab, satu Kampung di Desa Cigedug, Kecamatan Cigedug, akhirnya diisolasi mulai Rabu (22/4/2020).

“Iya ini isolasi mandiri, pertimbangannya pertama adalah daerah ini sudah bisa ditetapkan sebagai zona merah, karena di sini ada yang positif dan meninggal. Yang kedua, kontak eratnya yang paling banyak itu kumpul di kampung ini, ada sekitar 41 kepala keluarga,” jelas Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, Rabu (22/4/2020).

Baca juga: PDP Kabur dari Isolasi Meninggal, Ternyata Positif Corona, Warga Sekampung Diisolasi

Untuk memaksimalkan upaya-upaya penanganan, menurut Helmi yang ditemui saat memeriksa kesiapan isolasi di Desa Cigedug, akhirnya pemerintah daerah bersama pemerintahan desa setempat sepakat melakukan isolasi di kampung yang ditempati oleh 315 kepala keluarga itu.

“Tentu dengan jaminan kehidupannya, kita menyiapkan minimal untuk 10 hari ke depan. Ada 315 KK yang akan diisolasi mandiri, mungkin kampung di sekitarnya juga akan dalam pengawasan ketat,” katanya.

Baca juga: 1 Kampung Diisolasi, Wabup Garut Minta Ridwan Kamil Percepat Hasil Tes Swab

Warga awalnya protes harus isolasi

Ditemui di tempat yang sama, Camat Cigedug Mia Herlina mengakui, pada awalnya masyarakat sempat protes juga saat akan dilakukan isolasi mandiri.

Namun, setelah dikomunikasikan bersama aparat desa, akhirnya masyarakat secara sukarela mau mengikuti prosedur isolasi mandiri.

“Mulai hari ini, setelah semua menerima bantuan sembako untuk 10 hari ke depan, warga harus diam di rumah, kalau ada keperluan apa pun, bisa menghubungi satgas dari desa yang berjaga,” jelasnya.

Kepala Desa Cigedug Basit Abdul Kodir menuturkan, masyarakat sudah siap untuk melakukan isolasi mandiri. Sebab, mereka menyadari betul isolasi ini untuk kepentingan dirinya dan masyarakat banyak.

Lokasi kampung yang diisolasi mandiri sedikit menjorok ke dalam dari ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Cigedug dengan Kecamatan Cikajang.

Baca juga: Satpam Positif Corona Nekat Mudik, 500 Orang Sekampung Jalani Karantina Mandiri, Semua Akses Ditutup

 

Pintu masuk kampung dijaga satgas Covid-19

Ada tiga jalan yang bisa menjadi pintu masuk ke kampung tersebut dari jalan raya. Semuanya akan dijaga satgas Covid-19 Desa Cigedug.

Sementara itu, sebuah posko dibangun di dekat pintu masuk kampung tersebut yang dijadikan tempat menampung bantuan dari berbagai pihak untuk warga yang diisolasi.

Untuk bantuan pertama, sebanyak 350 paket sembako pun telah diturunkan di posko dan akan langsung disebarkan kepada warga seiring diberlakukannya isolasi mandiri.

3 kecamatan lakukan social distancing ketat

Selain satu kampung diisolasi, menurut Helmi, ada tiga kecamatan sekitar Kecamatan Cigedug, yaitu Kecamatan Cikajang, Bayongbong, dan Cisurupan, yang akan diberlakukan kebijakan social distancing dan phsyical distancing secara ketat.

“Kalau di Bayongbong dan Cisurupan, memang belum ada yang reaktif, tapi pasien yang meninggal kemarin sempat dirawat di Puskesmas Cisurupan, keluarganya juga tersebar dan yang sempat menengok dan yang ikut menguburkan itu cukup banyak,” kata Helmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com