Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang ODP Covid-19 di Bondowoso Meninggal, Hasil Rapid Test Reaktif

Kompas.com - 22/04/2020, 10:44 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BONDOWOSO, KOMPAS.com – Warga Desa Sukokerto, Kecamatan Pujer, yang berstatus sebagai orang dalam pengawasan (ODP) meninggal dunia Selasa (21/4/2020) malam.

Hasil rapid test, warga yang pernah bekerja sebagai TKW di Malaysia tersebut reaktif. Dia dimakamkan sesuai dengan protap Covid-19.

“Dia sempat menjadi TKW di Malaysia, dua bulan yang lalu pulang, kami masukkan sebagai ODP sehingga isolasi mandiri selama 14 hari,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, Muhammad Imron, kepada Kompas.com, via telpon Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Setelah 9 Tahun, Flu Burung Muncul Lagi di Bondowoso

Menurut dia, ada penyakit lain yang menimpa warga tersebut sehingga dibawa ke rumah sakit umum.

“Tim medis gugus Covid-19 kami koordinasi karena pernah ada riwayat dari Malaysia, kami lakukan rapid test ternyata positif,” terang dia.

Selama dalam perawatan, kata dia, kondisi sehatan warga tersebut menurun hingga meninggal dunia.

Meskipun rapid test positif, Imron menegaskan bukan berarti warga tersebut positif corona.

Sebab, pihaknya masih menunggu hasil swab, apakah positif corona atau tidak.

“Sambil menunggul itu, ternyata yang bersangkutan meninggal dunia,” tambah dia.

 

 

Pemakaman pun dilakukan sesuai dengan protap covid 19 untuk mengantisipasi penularan Covid 19. 

“Kalau nanti hasil swabnya positif, pemakamanan sudah sesuai protap Covid-19, maka semua tidak perlu khawatir,” tegas dia.

Baca juga: Di Tengah Wabah Virus Corona, 74 Ekor Ayam Mati Diserang Flu Burung di Bondowoso

 

Berbeda, ketika pemakamanan dilakukan dengan cara biasa, maka yang bertugas memakamkan akan khawatir tertular.

Dia menambahkan, ketika ada warga yang meninggal mendadak, petugas akan memakamkan sesuai dengan protap Covid-19.

“Dalam kondisi seperti ini, yang paling aman menggunakan APD lengkap, karena kita tidak tau penyebabnya, corona apa tidak,” pungkas dia.

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com