KOMPAS.com - Sebelum meninggal, RI (52), warga Gedawang, Banyumanik, perawat RSUP Kariadi Semarang, Jawa Tengah, yang diduga terjangkit Covid-19 sempat mengisolasi mandiri selama 10 hari.
Namun, karena kondisinya yang terus memburuk ia akhirnya dirawat di RSUP Kariadi. Lalu dirontgen dan mengarah ke PDP, kemudian dipindahkan ke ruang isolasi.
"Pasien sempat mengeluhkan sesak napas dan dipindah lagi ke ruang ICU hingga meninggal dunia," kata Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jateng, Edy Wuryanto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/4/2020).
Edy mengatakan, perawat tersebut bertugas menangani pasien Covid-19 di Ruang Rajawali RSUP Kariadi.
"Secara klinis dinyatakan Covid-19 tertular saat menangani pasien di Ruang Rajawali. Kemudian mengalami infeksi pada paru-parunya. Lantas mengisolasi mandiri di rumah selama 10 hari," jelas Edy.
Masih dikatakan Edy, RI sudah melakukan tes swab dua kali.
Berdasarkan hasil swab pertama, RI dinyatakan positif Covid-19. Namun, hasil swab kedua belum keluar dan masih ditunggu hasilnya.
Baca juga: Satu Lagi, Perawat RSUP Kariadi Semarang Positif Corona Meninggal Dunia
Sementara itu, dikutip dari TribunJateng.com, Dirut RSUP dr Kariadi Semarang Agus Suryanto menegaskan, proses pelayanan di RSUP Kariadi belum mengalami gangguan meski banyaknya kasus positif corona yang dialami para dokternya.
Masih dikatakan Agus, RSUP Kariadi masih punya dokter dengan jumlah yang banyak.
"Dokter tempat kami masih banyak. Jadi tidak perlu khawatir. Layanan medisnya tetap berjalan," katanya dikutip dari TribunJateng.com.
Baca juga: Ini Alasan Ketua RT Tolak Pemakaman Perawat di Semarang
Agus mengakui, tenaga medis yang bekerja di rumah sakitnya kesulitan membedakan pasien virus corona dengan para pasien dari golongan orang tanpa gejala (OTG).
Selain kesulitan membedakan pasien terpapar, sambungnya, hambatan utama lain yaitu banyaknya warga yang enggan berterus terang ihwal riwayat kesehatan dan jejak perjalanannya selama ini.
"Dengan kondisi saat ini, sulit bagi kami terutama para tenaga medis untuk bedakan antara yang Covid-19 dengan yang tidak. Khususnya yang OTG. Sebetulnya, tenaga medis di rumah sakit adalah kelompok yang paling rentan terpapar Covid-19," kata Agus.
Baca juga: Seorang Baby Sitter Berstatus PDP Covid-19 Meninggal Setelah Dirawat 2 Hari, Baru Mudik dari Jakarta
(Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Dony Aprian)TribunJateng.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.