Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu Januarius, Kena PHK dan Diusir dari Kampung karena Dituduh Bawa Virus Corona

Kompas.com - 17/04/2020, 19:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Nasib malang menimpa Yohanes Januarius Subandi (28), warga Dusun Waipare, Desa Watumilok, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka.

Setelah mengalami PHK di perusahaan sawit tempat kerjanya di Samarinda, Kalimantan Timur, dia justru diusir warga saat pulang kampung.

Dari penelusuran Kompas.com, warga kampung khawatir Januarius pulang membawa wabah virus corona.

Tindakan warga itu pun mendapat sorotan dari banyak pihak, salah satunya Camat Kangae, Aqualinus.

"Jangan main hakim sendiri, ikuti arahan dari pemerintah. Kalau main hakim sendiri begini, kacau balau nanti. Saya harap ini peristiwa pertama dan terakhir," ujar Aqualinus.

Baca juga: Pulang Kampung karena Di-PHK, Pemuda Ini Malah Diusir Warga, Dianggap Bawa Wabah Corona

Didatangi warga dan diusir

Seperti diberitakan sebelumnya, warga beramai-ramai mendatangi dan mengusir Januarius dari rumah orangtuanya, setelah tersiar kabar Januarius pulang dari rantau.

Warga saat itu segera membawa Januarius ke posko penanganan Covid-19 Desa Watumilok untuk dimintai keterangan.

Polisi dari Polsek Kewapante terpaksa datang untuk menjaga keamanan posko karena ratusan warga mulai berdatangan.

Setelah itu, Januarius akhirnya dibawa menuju Posko Satgas Penanganan Covid-19 kabupaten di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka.

 

Setelah itu, warga mendesak Januarius untuk menjalani karantina yang letaknya jauh dari lokasi kampung.

"Kalau karantina mandiri di rumah, kami sudah siap rumah. Sebagai orangtua, kami juga takut, apalagi anak kami bukan apa datang dari daerah wabah. Kami juga takut tinggal bergabung, jadi lepas di satu rumah kecil sendiri," ungkap Lambertus Sedu, ayah Januarius, kepada sejumlah awak media di Kampung Waipare, belum lama ini.

Jual satu babi untuk pulang kampung

Foto : Yohanes Januarius Subandi (28), saat diambil keterangan oleh petugas posko penangan Covid-19 Desa Watumilok, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT.KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS Foto : Yohanes Januarius Subandi (28), saat diambil keterangan oleh petugas posko penangan Covid-19 Desa Watumilok, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT.

Lambertus Sedu, ayah Januarius, menjelaskan, saat mengetahui anaknya kena PHK, dirinya lalu menjual satu ekor babi untuk membelikan tiket pulang Januarius.

Namun, saat dalam perjalanan ke rumah, Januarius justri ditolak warga kampung. Hal itu pun membuat Lambertus kecewa.

"Kami jual satu ekor babi dan belikan dia tiket pulang dari Samarinda ke Maumere. Sampai di sini, dia diusir warga kampung. Kami kecewa juga. Kami harap ada upaya dari pemerintah untuk menangani soal ini," ujar Lambertus.

(Penulis: Kontributor Maumere, Nansianus Taris | Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com