LAMPUNG, KOMPAS.com - Warga Bandar Lampung tak mendengar dentuman saat letusan Gunung Anak Krakatau seperti yang dihebohkan sebagian warga Jakarta dan Bogor.
Padahal, Bandar Lampung dengan Anak Krakatau hanya berjarak sekitar 80 kilometer (km).
"Tahu sih (ada letusan) dari medsos. Krakatau meletus, tapi di sini enggak kedengaran," kata Setiawan, warga Kelurahan Pinang Jaya, Kemiling, Bandar Lampung, saat ditemui, Sabtu (11/4/2020).
Baca juga: PVMBG: Dentuman Bukan dari Letusan Anak Krakatau
Iwan mengetahui perihal kehebohan dentuman keras dari kicauan Twitter kerabatnya yang tinggal di daerah Serpong, Tangerang. Iwan lalu menghubungi kerabatnya itu.
"Saya semalam tidur sekitar 03.00 WIB, nonton film, tapi enggak dengar saya," kata Iwan.
Hal senada disampaikan Suriyati, warga Gang Malaka 3, Kecamatan Panjang.
Suryati yang tinggal tidak jauh dari bibir pantai Teluk Bandar Lampung mengaku tidak mendengar suara dentuman yang membuat heboh tersebut.
Namun, Suriyati mengatakan, ada efek yang dirasakan warga Kecamatan Panjang dari letusan Anak Krakatau.
"Air laut jadi pasang, lebih dari biasanya. Ini airnya sampai luber di siring (selokan). Kalau suara letusan saya enggak dengar," kata Suriyati.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Tak Pernah Berdentum sejak Awal Meletus
Kondisi berbeda dirasakan Adib, warga Kalianda, Lampung Selatan. Menurut Adib, suara letusan terdengar kencang sebanyak dua kali.
"Bau belerang sampai sini (Kalianda). Ada yang ngungsi, ada juga yang tidak. Yang banyak mengungsi itu yang ada di pesisir, tapi sudah pada balik tadi pagi," kata Adib.