Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandar Lampung Dekat dengan Anak Krakatau, Warganya Justru Tak Dengar Dentuman seperti Dihebohkan di Jakarta

Kompas.com - 11/04/2020, 14:03 WIB
Tri Purna Jaya,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Warga Bandar Lampung tak mendengar dentuman saat letusan Gunung Anak Krakatau seperti yang dihebohkan sebagian warga Jakarta dan Bogor.

Padahal, Bandar Lampung dengan Anak Krakatau hanya berjarak sekitar 80 kilometer (km).

"Tahu sih (ada letusan) dari medsos. Krakatau meletus, tapi di sini enggak kedengaran," kata Setiawan, warga Kelurahan Pinang Jaya, Kemiling, Bandar Lampung, saat ditemui, Sabtu (11/4/2020).

Baca juga: PVMBG: Dentuman Bukan dari Letusan Anak Krakatau

Iwan mengetahui perihal kehebohan dentuman keras dari kicauan Twitter kerabatnya yang tinggal di daerah Serpong, Tangerang. Iwan lalu menghubungi kerabatnya itu.

"Saya semalam tidur sekitar 03.00 WIB, nonton film, tapi enggak dengar saya," kata Iwan.

Hal senada disampaikan Suriyati, warga Gang Malaka 3, Kecamatan Panjang.

Suryati yang tinggal tidak jauh dari bibir pantai Teluk Bandar Lampung mengaku tidak mendengar suara dentuman yang membuat heboh tersebut.

Namun, Suriyati mengatakan, ada efek yang dirasakan warga Kecamatan Panjang dari letusan Anak Krakatau.

"Air laut jadi pasang, lebih dari biasanya. Ini airnya sampai luber di siring (selokan). Kalau suara letusan saya enggak dengar," kata Suriyati.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Tak Pernah Berdentum sejak Awal Meletus

Kondisi berbeda dirasakan Adib, warga Kalianda, Lampung Selatan. Menurut Adib, suara letusan terdengar kencang sebanyak dua kali.

"Bau belerang sampai sini (Kalianda). Ada yang ngungsi, ada juga yang tidak. Yang banyak mengungsi itu yang ada di pesisir, tapi sudah pada balik tadi pagi," kata Adib.

Diberitakan sebelumnya, Gunung Anak Krakatau meletus dua kali pada Jumat (10/4/2020) malam.

Warga Pulau Sebesi yang berada di dekat Anak Krakatau mengatakan, letusan terdengar sangat keras dengan beberapa kali letusan kecil.

"Warga yang di bibir pantai langsung mengungsi ke gunung," kata Rahmatullah, warga Pulau Sebesi.

Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, suara dentuman yang ramai dibahas di media sosial bukan berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau.

"Saya sudah konfirmasi petugas pos pengamatan, mereka tidak mendengar karena letusannya juga kecil," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Hendra Gunawan saat dihubungi di Jakarta, dikutip dari Antara, Sabtu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com