UNGARAN, KOMPAS.com - Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu yang terdampak wabah virus corona.
Tak jarang, karena tak mampu bertahan mereka harus gulung tikar karena menderita kerugian akibat turunnya omzet penjualan.
Sebagian yang bertahan harus mengubah strategi untuk menjalankan roda usahanya.
Baca juga: Polri Imbau Pelaku Usaha APD Patuhi Undang-undang atau Terancam Pidana
Salah satunya, Bengok Craft yang ada di Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
Bengok Craft yang selama ini mengolah eceng gondok dari Rawa Pening, beralih usaha menjadi pembuatan masker kain.
"Saya harus bertahan karena pekerja yang semuanya ibu-ibu, bergantung pada usaha ini," kata Firman Setyaji, pemilik Bengok Craft, Kamis (9/4/2020) saat ditemui di rumahnya.
Total, ada delapan penjahit yang bekerja di Bengok Craft.
Baca juga: Anies: Sektor Usaha yang Beroperasi Saat PSBB Harus Ikuti Protap Covid-19
Dalam kondisi normal, dalam sebulan omzet Bengok Craft mencapai Rp 15 juta. Namun sejak wabah corona melanda, untuk mendapat Rp 5 juta terasa berat.
"Kita model penjualan selain online, juga titip jual di beberapa tempat termasuk objek wisata. Tapi semua mulai tutup hingga omzet terus turun," kata Firman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.