Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pengusaha UMKM, Rela Rugi demi APD bagi Tenaga Medis

Kompas.com - 03/04/2020, 08:00 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Alat pelindung diri (APD) yang wajib dikenakan para tenaga medis semakin langka, seiring bertambahnya jumlah kasus positif virus corona di Indonesia.

Menyadari hal itu, Aninditia Santoso selaku pemilik usaha mikro kecil menengah (UMKM) Pelangi Hijab, terdorong untuk membuat APD bagi tenaga medis yang menangani pasien corona atau Covid-19.

APD tersebut telah dibagikan ke seluruh tenaga medis di berbagai fasilitas kesehatan secara gratis.

Aninditia menjelaskan bahwa awalnya konfeksi ini memproduksi busana muslim. 

Namun, karena terjadi kelangkaan APD di pasaran, dia tergerak untuk berbuat baik bagi sesama manusia.

Baca juga: 1 Penumpang Pesawat Rute Jakarta-Pangkalpinang Positif Corona

Menurut dia, di tengah masa-masa sulit wabah virus corona ini diperlukan kesadaran dan penuh kerelaan dalam membantu pemerintah.

Tujuannya untuk memutus rantai penularan virus corona tersebut.

Menurut Aninditia, yang dipikirkan saat ini bukan lagi urusan omzet saja, tetapi nilai-nilai kemanusiaan yang harus diperjuangkan.

"Iya bahannya susah. Kalau ada juga mahal. Maka kita bagikan ini gratis berikut ongkos kirimnya ke RS yang membutuhkan dan bisa menghubungi kami," ucap Aninditia saat ditemui di pabrik konfeksi miliknya di Kampung Cibereum RT01/01, Desa Sinarsari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (2/4/2020).

Rela tidak beristirahat

Aninditia bersama teman penjahit dan karyawan lainnya mampu memproduksi 250 hingga 300 APD dalam sehari, meskipun harus rela tidak istirahat.

Aninditia dan 30 penjahit lainnya merasa antusias dapat membantu tenaga medis.

Baca juga: Ini Kriteria Warga Jabar yang Akan Dapat Bantuan Selama Wabah Corona

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com