Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siasat UMKM Bertahan di Tengah Wabah, Pengrajin Eceng Gondok jadi Pembuat Masker

Kompas.com - 09/04/2020, 15:32 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Sadar harus menyelamatkan usahanya, Firman beralih membuat masker mulai akhir Maret 2020.

"Kenapa membuat masker, ya karena saat ini sedang dibutuhkan masyarakat, dan keterampilan para pekerja juga menjahit," jelasnya.

Masker-masker karya Bengok Craft, selain dijual juga dibagikan gratis kepada para pedagang di pasar dan kepada jemaah masjid.

"Di samping rumah saya ini ada pasar. Setiap hari interaksi pedagang dan pembeli cukup intens. Tapi kesadaran memakai masker masih kurang. Setelah mendapat masker kain, para pedagang mulai terbiasa menggunakan masker," imbuhnya.

Baca juga: Daftar Kegiatan Usaha yang Ditutup Pemprov DKI hingga 19 April

Firman mengungkapkan, sementara untuk masker yang dijual, pangsa pasarnya sudah sampai ke Tangerang dan Semarang. Harganya, per helai Rp 3.000.

"Pesanan masker mulai berdatangan dari luar kota, ini promosi online. Sedikit banyak bisa membantu penjahit Bengok Craft untuk tetap bekerja," katanya.

Menurutnya, yang membedakan masker buatan Bengok Craft dengan yang lain adalah desainnya yang sesuai gaya anak muda.

Selain itu, tetap memerhatikan standar kesehatan karena dibuat berlapis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com