Nomor antrean telah disesuaikan dengan jamnya masing-masing, untuk mengurangi penumpukan antar pasien.
Namun, bagi pasien yang memiliki tingkat kerawanan dan kerentanan tinggi, maka dilakukan pengobatan online, tanpa harus datang ke Puskesmas.
Warga yang rentan itu yakni, warga lansia, ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, pasien batuk-batuk, pasien gigi dan yang lainnya.
Apabila diperlukan, pasien mengirimkan foto sakit yang diderita untuk mendapatkan gambaran jelas.
Setelah itu, dokter akan membuatkan resep obat dan langsung dikirim oleh tim medis secara gratis.
Pasien yang datang langsung ke Puskesmas juga bisa menunggu obat di rumah.
Junny menegaskan, terobosan ini sangat efektif menekan jumlah kerumunan pasien di lingkungan Puskesmas.
Sejak 1 April 2020, jumlah kunjungan ke Puskesmas turun drastis, hingga hampir 50 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.