Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Driver Ojol Tertipu Antarkan Penumpang Purwokerto-Solo | Sosok Oknum Pembina Pramuka yang Bunuh dan Perkosa Siswi SMP

Kompas.com - 06/04/2020, 06:16 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang driver ojek berusia 59 tahun bernama Mulyono (59) tertipu oleh seorang penumpang yang menjanjikannya bayaran Rp 700.000,00.

Mulyono rela mengantarkan penumpang menempuh perjalanan 230 kilometer dari Purwokerto menuju Solo, meski akhirnya malah ditinggal kabur oleh si penumpang.

Sedangkan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), seorang siswi SMP menjadi korban pembunuhan sadis dan pemerkosaan oleh oknum pembina pramukanya.

Kisah tragedi cinta bertepuk sebelah tangan itu menjadi perhatian pembaca Kompas.com. Berikut lima berita populer nusantara:

Baca juga: Driver Ojol 59 Tahun Tertipu Antarkan Purwokerto-Solo, Penumpang Hanya Tinggalkan Sandal

1. Driver 59 tahun tertipu upah Rp 700.000, antar Purwokerto-Solo

Ojek online menggunakna GPS pada ponsel saat berkendara mengantar dan menjemput penumpang. Ojek online menggunakna GPS pada ponsel saat berkendara mengantar dan menjemput penumpang.
Mulyono, driver ojek online (ojol) berusia 59 tahun asal Desa Srowot, Banyumas tertipu oleh seorang penumpang yang menjanjikannya upah Rp 700.000,00.

Mulyono pun rela mengantarkan penumpang tersebut menempuh perjalanan sejauh 230 kilometer dari Purwokerto menuju Solo.

Setibanya di Solo setelah menempuh lima jam perjalanan, Mulyono diminta berhenti oleh si penumpang.

Alasannya, penumpang itu hendak salat di sebuah masjid di Banjarsari.

Namun ternyata, Mulyono ditinggal kabur. Penumpang itu hanya meninggalkan sepasang sandal yang dikenakannya, bukan uang sejumlah yang dijanjikan.

"Sandalnya ditinggal," kata Mulyono yang lemas karena merasa kelelahan.

Cerita Mulyono yang ditipu penumpangnya kemudian menyebar cepat di grup WhatsApp.

Ia pun diantar pulang kembali ke Purwokerto secara estafet oleh rekan-rekannya sesama ojek online.

Hingga saat ini, pelaku penipuan belum diketahui keberadaannya.

Baca juga: Sederet Fakta Oknum Pembina Pramuka Bunuh dan Perkosa Siswi SMP, Naksir Korban dan Bohongi Latihan di Tengah Libur Corona

 

Ilustrasi PerkosaanKOMPAS.COM/HANDOUT Ilustrasi Perkosaan
2. Penjelasan sekolah soal pembina pramuka yang bunuh dan perkosa siswi SMP

Seorang oknum pembina pramuka bernama Aldy Sukma Wijaya (19) membunuh dan memperkosa seorang siswi SMP di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan berinisial RN (13).

Pihak sekolah tempat korban menimba ilmu membuka identitas pelaku.

Kepala SMP tempat RN bersekolah, Sugiri mengatakan Aldy tak memiliki ikatan kerja dengan sekolah tersebut.

Aldy memang merupakan alumni SMP itu dan rumahnya dekat dengan sekolah.

Pelaku sering membantu kegiatan pramuka di sekolahnya.

"Memang pelaku sering bantu-bantu melatih pramuka tapi dia tidak punya SK dan tidak dibayar," kata Sugiri, seperti dilansir dari SRIPOKU.com, Sabtu (4/4/2020).

Rupanya di balik bantuannya, Aldy yang telah lama menaruh hati pada korban menyimpan rencana jahat karena cintanya tak berbalas.

Ia membunuh dan memerkosa RN secara keji di hutan belakang sekolah.

Agar RN mau datang Aldy berbohong dan mengiriminya pesan bahwa hari itu ada latihan pramuka di sekolahnya.

Padahal kenyataannya, sekolah masih diliburkan untuk mencegah penyebaran wabah corona.

Baca juga: Bupati Morowali Utara Positif Corona, Hasil Keluar Setelah Dimakamkan, Pejabat yang Berkontak Diminta Lapor

3. Bupati Morowali Utara dinyatakan positif corona setelah dimakamkan

Bupati Morowali Utara Ir Aptripel Tumimomor, MT. Bupati Morowali Utara Ir Aptripel Tumimomor, MT.
Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Wahidin Sudirohusodo Makassar, Kamis (2/4/2020) malam.

Sehari setelah pemakaman, tim medis mengumumkan hasil uji laboratorium yang menyatakan bupati positif terinfeksi corona atau Covid-19.

Bupati diketahui sempat melakukan perjalanan ke Jakarta selama dua minggu.

Sepulang dari Jakarta, bupati mengalami sakit dan dirawat di RSU Kolonade Morowali Utara.

Di tempat itu, bupati menjalani rapid test dan hasilnya negatif.

Karena kondisinya, bupati kemudian dirujuk RSU Wahidin Sudirohusodo Makassar. Ia kemudian dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama dua hari.

Pemakaman dilakukan sesuai protokol penanganan jenazah Covid-19 di Gowa.

Malam hari setelah dimakamkan, hasil uji laoratorium sampel cairan tenggorokan bupati keluar.

Tim medis RSUP Wahidin Sudirohusodo menyatakan, bupati positif terinfeksi corona (Covid-19).

Baca juga: Hendak Tolong Ayah yang Jatuh ke Septic Tank, Ibu dan Anak Ikut Terperosok, Sekeluarga Tewas

 

Ilustrasi hamilHoneyriko Ilustrasi hamil
4. PDP hamil di Padang Sidempuan meninggal, sempat live Facebook

Satu Pasien dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 yang sedang hamil asal Kota Padang Sidempuan meninggal ketika dirujuk ke RSUP Adam Malik, Medan, Sabtu (4/4/2020).

Pasien tersebut diketahui tengah hamil 24 minggu dan sempat dirawat di RSUD Kota Padang Sidempuan.

Saat berada di RSUD Padang Sidempuan, perempuan itu sempat mengeluhkan pelayanan RSUD di akun Facebooknya.

Pasien PDP tersebut mengeluh pelayanan RSUD Padang Sidempuan tak layak.

"Untuk Bapak Wali Kota Kota Padang Sidempuan tercinta, Bapak Irsan, tolong lah Pak kasih saya kesempatan. Saya dirujuk ke Medan, di rumah sakit yang lebih layak lagi, daripada Rumah Sakit Umum Kota Padang Sidempuan ini. Kasihan kandungan saya, fasilitas di sini juga kurang memadai. Tulis pasien tersebut di akun Facebook, Jumat (3/4/2020).

Ia juga mengatakan, nasi yang disajikan sebagai asupan pasien keras dan tak bisa dimakan.

"Ya Allah.. Tuhan..Sesak.. Tolong," ujar pasien di akhir siaran langsung Facebooknya.

Baca juga: Bubarkan Kerumunan Saat Wabah Corona, Kepala Kampung Malah Kena Jotos, Pelaku Diancam 2 Tahun Penjara

Ilustrasi virus corona di IndonesiaShutterstock Ilustrasi virus corona di Indonesia
5. Seorang pasien PDP corona di Salatiga meninggal

Wali Kota Salatiga mengumumkan seorang pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia saat menjalani perawatan.

Pasien itu dimakamkan sesuai protokol kesehatan penanganan corona.

"Pasien tersebut masuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Paru Ario Wirawan (RSPAW) Salatiga sejak 3 April 2020," ungkap Yuliyanto.

Pasien meninggal Minggu (5/4/2020) pukul 01.00 WIB.

Pihak Dinas Kesehatan Salatiga pun langsung melakukan tracing pada pihak-pihak yang bekontak dengan pasien.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Dian Ade Permana | Editor: Robertus Belarminus, Rachmawati, Setyo Puji, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com