KOMPAS.com- Seorang ibu hamil asal Desa Baumata Utara, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) berstatus Orang dalam Pemantauan (ODP) meninggal saat hendak melahirkan.
Perempuan yang hendak melahirkan anak keduanya itu diduga mengalami keracunan hingga meninggal dunia.
Baca juga: Seorang Ibu Hamil Berstatus ODP Covid-19 Meninggal Saat Hendak Melahirkan
Sepulang dari Bali, status ibu tersebut kemudian menjadi ODP.
Tiba di Kupang, dia lalu memeriksakan kandungan ke Puskesmas Batumata pada Rabu (1/4/2020).
Saat diperiksa, pasien mengalami demam tinggi dengan suhu tubuh 40 derajat dengan HB 6.
Dia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Leona Kupang.
Saat di RSU Leona, mulut pasien itu berbusa dan mengalami kejang-kejang hingga akhirnya meninggal dunia.
Baca juga: ODP Covid-19 yang Meninggal Saat Hendak Melahirkan Diduga Keracunan, Bukan Positif Corona
Ilustrasi keracunan
Jenazah dipulangkan ke rumah duka dan dimakamkan di pemakaman setempat pada pukul 19.05 Wita.
Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda Pemprov NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan ODP itu meninggal bukan karena Covid-19.
Diduga ibu hamil itu meninggal karena keracunan.
"Jadi diduga almarhumah keracunan kehamilan. Jadi tidak benar informasi yang beredar di medsos bahwa almarhumah positif virus corona,” ujar Marius kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (2/4/2020) malam.
Untuk memastikan penyebab kematian, tim medis mengirimkan spesimen ibu hamil itu ke Balitbangkes RI.
Pihaknya mengimbau masyarakat tenang dan jangan percaya berita yang tidak jelas sumbernya di media sosial.
"Sekali lagi, Bapak Gubernur NTT mengimbau kita untuk tidak panik karena kenyataannya, pasien-pasien sejak tanggal 3 Maret lalu, pasien dalam pengawasan atau PDP juga ternyata bisa sembuh,” kata Marius.
Baca juga: Sederet Pesan Menggugah dari Para Pasien Corona yang Berhasil Sembuh...
Sama seperti ibunya, balita tersebut juga berstatus ODP.
"Balita ini dari Bali ke Kupang bersama-sama dengan ibunya," kata Marius.
Setelah sang ibu meninggal, balita tersebut mengalami demam, batuk dan pilek.
"Saat diperiksa petugas medis, ternyata balita ini menderita sakit deman, batuk dan pilek, sehingga masuk dalam status ODP," kata Marius.
Kini balita itu dikarantina di rumahnya dan dalam pantauan petugas kesehatan setempat.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: David Oliver Purba, Dheri Agriesta, Robertus Belarminus)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.