Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Pasien Positif Corona Meninggal di Jateng pada 3 April, Ini Penjelasan Ganjar

Kompas.com - 04/04/2020, 07:08 WIB
Dheri Agriesta

Editor

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah menjelaskan duduk perkara 11 pasien positif virus corona baru atau Covid-19 yang dinyatakan meninggal pada Jumat (3/4/2020).

Ganjar menyebut, jumlah kematian itu tak terjadi dalam waktu 24 jam. Tapi, bersifat kumulatif dari beberapa hari sebelumnya.

"Bukan hari ini meninggal sebelas, itu akumulasi sejak pertama sama yang kemarin," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Jumat (3/4/2020).

Ganjar kaget saat mendengar pengumuman juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto terkait tambahan 11 kasus meninggal di Jateng dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: 11 Kasus Baru dari Jateng, Ini Sebaran Pasien Meninggal akibat Covid-19

Ganjar pun lansung menanyakan hal itu kepada jajarannya.

"Sehingga kita yang sejak pertama mencatat, tiba-tiba ada angka sebelas yang dimasukkan, kita juga kaget tadi membacanya, maka setelah clearance, tidak ada, itu akumulatif," jelas Ganjar.

Gubernur Jawa Tengah itu mengaku selalu menerima laporan dari jajarannya terkait penambahan kasus positif virus corona.

Tapi, untuk pasien positif yang meninggal, rumah sakit harus melakukan sejumlah langkah sebelum memberikan laporan kepada pemerintah provinsi.

"Kalau kita sudah ada datanya. Pusat baru menginformasikan ini. Karena setiap ada yang meninggal mereka (rumah sakit) clearance dulu baru dilaporkan ke kita. Maka seringkali laporannya terlambat. Tidak otomatis ketika ada yang meninggal laporannya langsung masuk ke kita," jelas Ganjar.

 

Ganjar menjelaskan, ada dua pasien positif corona yang meninggal pada 8 Maret 2020. Pasien itu merupakan laki-laki berusia 60 tahun dan perempuan berusia 59 tahun.

Lalu, satu pasien perempuan berusia 44 tahun meninggal pada 13 Maret. Pada 21 Maret, pasien laki-laki berusia 77 tahun juga dinyatakan meninggal.

Pasien laki-laki berusia 22 tahun meninggal pada 25 Maret. Selang beberapa hari, pasien laki-laki berusia 65 tahun juga meninggal.

Baca juga: 6 Pasien Positif Corona Sembuh di Semarang, Kuncinya Tetap Semangat

Pada 29 Maret, pasien laki-laki berusia 70 tahun meninggal. Dan pasien laki-laki berusia 62 tahun meninggal pada 31 Maret.

Pada 1 April, tujuh pasien dinyatakan meninggal.

Lima pasien laki-laki berusia 65 tahun, 69 tahun, 45 tahun, 56 tahun, dan 43 tahun, serta dua pasien perempuan berusia 67 tahun dan 72 ahun.

Sehari setelahnya, dua pasien laki-laki berusia 64 tahun dan 73 tahun juga dinyatakan meninggal.

Ganjar menambahkan, terdapat satu pasien yang meninggal pada 2 April.

 

Tapi, pasien itu masih berstatus pasien dalam pengawasan di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

"Tapi kemungkinan besar positif, kita curiga aja," kata Ganjar.

Hingga Jumat (3/4/2020) sebanyak 114 kasus positif virus corona baru atau Covid-19 tercatat di Jawa Tengah.

Baca juga: Fakta di Balik 18 Pasien Positif Covid-19 Meninggal di Jateng, Ganjar: Mereka Punya Penyakit Bawaan

Sebanyak 85 pasien masih dalam perawatan, 11 pasien sembuh, dan 18 pasien meninggal.

Sebagian besar pasien meninggal berusia di atas 50 tahun dan memiliki penyakit bawaan.

Dari 18 pasien meninggal, empat orang berusia di bawah 50 tahun.

(Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com