Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2020, 21:05 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah (Pemda) Yogyakarta menyiapkan dua tempat untuk karantina guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, kedua tempat tersebut telah disurvei dan dinyatakan memenuhi persyaratan dari Dinas Kesehatan Yogyakarta.

"Sekarang sudah kita siapkan, sambil melihat perkembangan," ujarnya di Kompleks Kepatihan, Kamis (2/4/2020).

Baca juga: Dua Pasien Sesak Napas di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Meninggal Dunia

Kedua tempat tersebut yakni Pusdiklat Kemendagri di Banciro, Kota Yogyakarta dan wisma Haji di Mlati, Sleman.

"Sementara itu yang kita siapkan dan sudah di survei oleh teman-teman Dinas Kesehatan," ucapnya.

Kapasitas Pusdiklat Kemendagri di Banciro mampu menampung 150 orang.

Sedangkan, kapasitas wisma Haji mampu menampung 300 orang.

"Nanti salah satu di antara itu dipakai untuk khusus para tenaga medis. Satunya nanti siapa yang perlu untuk dikarantina," kata dia.

Menurutnya, untuk pendatang atau pemudik yang masuk ke Yogyakarta masih diminta untuk isolasi mandiri di rumah.

Baca juga: Beredar Video Pria Tergeletak di Titik Nol Km Yogyakarta, Ini Penjelasannya

Namun, jika memang diperlukan maka isolasi bisa di tempat karantina.

"Ya kalau memang diputuskan diperlukan nanti kita lakukan itu. Tapi sekarang ini ODP masih kita minta untuk isolasi diri di rumah," ungkapnya.

Beberapa hotel di Yogyakarta telah menjalin komunikasi dan menawarkan untuk menjadi tempat karantina.

"Yang hotel belum saya teruskan, tetapi beberapa teman sudah menawarkan. Belum kita tindaklanjuti, karena kita melihat perkembanganya, tapi banyak yang menawarkan," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com