Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Terminal Mandalika Kebingungan Tak Didampingi Tim Medis, Pemprov NTB Sarankan Lapor Kemenhub

Kompas.com - 02/04/2020, 06:24 WIB
Fitri Rachmawati,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Kebutuhan tenaga medis yang bersiaga di Terminal Tipe A Mandalika, Kota Mataram, NTB, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona belum terpenuhi hingga saat ini.

Kepala Dinas Kominfotik NTB yang juga anggota Satgas Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covud-19 NTB, I Gede Aryadi, menyarankan agar UPT Terminal Mandalika melapor ke Kementerian Perhubungan RI.

"Kami menyarankan kepada Kepala UPT Terminal Mandalika bila memang ingin tenaga kesehatan yang stand by, maka silakan melapor ke Kementerian Perhubungan selaku induk untuk mengontrak tenaga kesehatan," Kata Aryadi, Rabu (1/4/2020).

Baca juga: Petugas Terminal Mandalika Kebingungan Hadapi Ribuan Pemudik Tanpa APD dan Tim Medis

Aryadi menjelaskan, Terminal Mandalika merupakan UPT Kemenhub.

Jadi disarankan melaporkan kebutuhan soal tenaga medis yang bersiaga di terminal.

Dua pekan lalu tim Satgas Covid-19 telah melatih petugas terminal untuk melakukan disinfeksi dan pemantauan suhu penumpang.

Sudah disepakati apabila ada masalah kesehatan di Terminal Mandalika, petugas diminta berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat, dan nanti akan ada petugas kesehatan datang ke terminal.

"Kejadian kemarin terkait penumpang yang panas (suhu tubuhnya tinggi diatas 38 celsius setelah turun dari bus) ternyata karena dehidrasi, karena AC bus mati dan bus kelebihan penumpang," ujar Aryadi.

Saat itu Dinas Kesehatan Kota Mataram menyarankan penumpang untuk istirahat ekstra, minum, dan makan.

Setelah istirahat, dilakukan pemeriksaan ulang, dan semua penumpang suhu tubuhnya kembali normal, sehingga akhirnya diberangkatkan menuju Bima.

Hasil laporan, seluruh penumpang  yang telah tiba di Bima rata-rata bersuhu 37 derajat celsius.

Aryadi mengatakan, jika petugas terminal menginginkan ada tim medis saat menangani penumpang, bisa langsung berhubungan dengan puskesmas terdekat, yaitu Puskesmas Cakranegara.

Akibat adanya laporan penumpang bus yang bersuhu tubuh di atas 38 derajat, akhirnya menimbulkan kepanikan petugas terminal.

Satgas penanganan Covid-19 NTB langsung rapat koordinasi dan melakukan upaya cepat, meminta tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Lembar dibantu petugas Dinas Kesehatan Mataram melakukan pendataan seluruh penumpang kapal, baik dari Pelabuhan Padangbae maupun dari Surabaya, untuk mengisi kartu daftar ODP (Orang dalam Pemantauan).

"Dalam kartu tersebut penumpang bus ataupun kapal wajib menuliskan data diri mereka setelah dicek suhu tubuhnya. Berapapun suhu tubuh yang bersangkutan tetap harus mengisi kartu ODP lengkap dengan nomor kontaknya dan bersedia untuk menjalani isolasi mandiri selama 14 hari," Jelas Aryadi.

Baca juga: Pembangunan Sirkuit MotoGP di Mandalika Ngebut, Sudah 30 Persen

Upaya itu akan dilakukan mulai Rabu ini di Pelabuhan Lembar dan pelabuhan-pelabuhan lainnya.

Ini mengingat jumlah kepulangan TKI dan TKW ke NTB dari Malaysia diprediksi akan meningkat awal April 2020.

Kepala Dinas Tenaga Kerja NTB Agus Patria mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun, jumlah TKI yang telah pulang kampung hingga Maret 2020 lebih dari 1.800 orang.

"Mereka ada yang pulang dari bandara dan jalur darat (pelabuhan), baik yang pulang melalui bandara maupun pelabuhan akan diperiksa kesehatannya," kata Agus

Sebelumnya diberitakan, dalam sepekan ini ribuan orang telah mudik melalui jalur darat, dengan tujuan akhir terminal di sejumlah kabupaten/kota di NTB.

Tercatat 300 orang per harinya tiba di Terminal Mandalika, Kota Mataram.

Hanya saja belum ada tim medis yang mengawasi kedatangan para pemudik ini.

Paa petugas terminal mengaku sangat membutuhkan tim medis di Terminal Mandalika.

"Ya ini kondisi kami di sini, hanya dengan peralatan dan perlengkapan sederhana mengawasi kedatangan penumpang. Belum lagi kalau ada yang suhu tubuhnya tinggi, pasti kami bingung karena bukan bidang kami. Karena itu kami butuh tim medis yang siaga di terminal ini," Kata Muhammad Junaidi, Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Mandalika di ruang kerjanya kepada Kompas.com, Senin (30/3/2020).

Junaidi juga mengkhawatirkan anak buahnya yang hanya mengenakan masker dan pakaian dinas tanpa Alat Pelindung Diri (APD).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com