KOMPAS.com- Sandal milik bocah 6 tahun menjadi petunjuk penemuan jasad sang pemilik.
Bocah berinisial SU tersebut ditemukan tewas di dalam kolam pengelolaan tinja di lingkungan Kantor Unit Pelayanan Terpadu (UPTD) pengolahan tinja Kota Ambon.
Kepala Sub Bagian Humas Polresta Pulau Ambon, Iptu Julkisno Kaisupy mengatakan, peristiwa penemuan berawal dari pencarian orangtua korban.
Sebab, SU tak kunjung pulang usai bermain dan mencari ikan mujair.
"Saat itu mereka menemukan sandal korban tak jauh dari kolam tersebut, tapi tidak menemukan korban," kata Julkisno.
Orangtua SU terus mencari dan sempat kembali ke rumah sore harinya.
Pada malam hari, mereka meneruskan pencarian di lokasi sekitar ditemukannya sandal korban.
Bocah 6 tahun itu pun akhirnya ditemukan sekitar pukul 19.10 WIT.
Baca juga: Siswi SMP Ini Pura-pura Diculik Usai Sandal Ibunya Hilang, Mengaku Sering Nonton FTV
Seorang tukang ojek yang melintas bernama Muhammad Abrian mengaku iba lantaran melihat orangtua korban menangis di sekitar kolam lokasi kejadian.
Dia pun kemudian berinisiatif membantu mencari korban.
Muhammad kemudian masuk ke dalam kolam bersama seorang warga setempat setelah mengukur kedalaman kolam dengan sepotong besi.
"Setelah berada di dalam kolam, mereka meraba-raba, kemudian saksi mendapati kaki korban dan langsung mereka mengangkat korban dan membawanya ke tepi kolam. Selanjutnya dibawa ke rumah korban di kawasan Kebun Cengkeh,” ungkapnya.
Namun orangtua SU menolak melakukan otopsi dan mengaku ikhlas dengan kepergian anak mereka.
Baca juga: Air Sungai Meluap di Cianjur, 7 Rumah Terendam Banjir, 1 Kolam Ikan Jebol
Mereka mencari ikan mujair.
"Lalu menjelang siang hari, temannya mengajak korban untuk pulang, untuk makan siang, tapi korban tidak mau pulang. Lalu temannya itu pulang sendirian,” kata dia.
Lantaran tak kunjung menemukan anaknya, ibu korban mengadu ke suaminya. Mereka berdua mencari keberadaan SU dan menemukan anaknya tewas di kolam pengelolaan tinja.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor : David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.