Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor Termuda PTN Se-Indonesia Berusia 39 Tahun, Terpilih di Universitas Bangka Belitung

Kompas.com - 18/03/2020, 06:55 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meloloskan dosen ilmu politik dan filsafat, Ibrahim (39) sebagai rektor termuda perguruan tinggi negeri (PTN).

Kementerian yang dipimpin Nadiem menggelontorkan suara penuh dalam pemilihan rektor Universitas Bangka Belitung (UBB) sehingga Ibrahim unggul dengan mengantongi 28 suara.

Rinciannya, suara tingkat senat 17 suara dan menteri 11 suara.

Ibrahim unggul dari rivalnya Kiagus M Sobri yang meraup 4 suara dan Sucipto nol suara.

Ketua Senat UBB Eva Prasetyono mengatakan, rektor terpilih mendapatkan dukungan mayoritas dari internal kampus maupun kementerian.

Itu terlihat dari perolehan suara yang signifikan.

"Pada putaran pertama Ibrahim unggul dengan 14 suara dari 21 suara dengan empat calon," kata Eva dalam jumpa pers, Jumat (13/3/2020).

Baca juga: Hadapi Era 4.0, Rektor Termuda Risa Santoso Perbolehkan Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi

Ibrahim juga dinyatakan sebagai rektor termuda PTN karena sebelumnya rektor terpilih berusia di atas 40 tahun.

Ibrahim yang lahir di Tanjung Jabung, mengawali karir sebagai ketua program studi dan dekan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UBB.

Ia menyandang dua gelar doktor di bidang politik dan filsafat.

Baca juga: Ini 5 Strategi Rektor ITB Baru Prof. Reini Wirahadikusumah Wujudkan ITB 2025

 

Program unggulan

Dihubungi terpisah, Guru Besar yang juga rektor pertama UBB, Bustami Rahman menilai, pemilihan telah sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Bustami berharap, pemimpin terpilih bisa fokus menyiapkan program unggulan sehingga UBB bisa dikenal masyarakat.

"Visi UBB yang selama ini kurang penekanan sebagai kampus yang unggul dalam peradaban harus direvitalisasi kembali," kata Bustami kepada Kompas.com, Sabtu (14/3/2020).

Selain itu, Bustami mengingatkan banyak yang urgen perlu menjadi perhatian rektor baru.

Seperti sarana dan prasarana yang selama ini agak terbengkalai karena kurangnya pendanaan.

"Utamanya untuk sarana perkuliahan tatap muka.

Kemudian, proses belajar mengajar dan substansi yang dianggap baik yang telah diarahkan oleh menteri baru harus ada penyesuaian," ujar Bustami.

Baca juga: Rektor Termuda Indonesia Risa Santoso Idolakan Sri Mulyani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com