Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unpad Ajak Peneliti Lintas Kampus Percepat Penelitian Kina untuk Corona

Kompas.com - 12/03/2020, 19:45 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Universitas Padjadjaran melalui Institut Pembangunan Jawa Barat mengajak peneliti lintas kampus untuk meneliti tumbuhan kina yang disebut mampu mengobati Corona atau Covid-19.

“Kami mengajak berbagai stakeholder agar terjadi percepatan penelitian. Kalau hanya Unpad nanti lama,” ujar Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Padjadjaran Keri Lestari saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/3/2020).

Baca juga: Gubernur Banten Umumkan Dua Warganya Positif Corona

Salah satu pihak terkait yang akan segera ia temui adalah Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gamboeng.

Kemudian ia akan mengajak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta peneliti lain di luar Unpad.

Keri menjelaskan, klorokuin fosfat yang terkandung dalam ekstrak kulit batang, cabang, dan ranting pohon kina dianggap mampu mengobati virus corona.

Baca juga: Begini Cara Kerja Kina Lawan Virus Corona Menurut Guru Besar Unpad

Dalam studi in vitro baru-baru ini, klorokuin fosfat diketahui dapat memblokir infeksi Covid-19 pada konsentrasi mikromolar rendah.

Studi yang dilansir US National Library of Medicine National Institutes of Health menunjukkan setidaknya 100 pasien berhasil disembuhkan.

“Klorokuin biasanya digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria dan berkhasiat sebagai agen anti-inflamasi untuk pengobatan rheumatoid arthritis dan lupus erythematosus,” tutur Keri.


Pada 17 Februari 2020 lalu, sambung Keri, Dewan Negara China menyatakan, klorokuin fosfat telah menunjukkan aktivitas yang nyata dengan tingkat keamanan yang dapat diterima dalam mengobati pneumonia pasien Covid-19.

Hal itu diketahui dalam uji klinis multisenter yang dilakukan di China.

Baca juga: Jawa Barat Tertarik Teliti Kina untuk Obati Covid-19

"Penelitian mengungkapkan bahwa klorokuin juga memiliki potensi aktivitas antivirus spektrum luas dengan meningkatkan pH endosom yang diperlukan untuk fusi virus atau sel, serta mengganggu glikosilasi reseptor seluler SARS-CoV," kata dia.

Selama ini, menurut Keri, klorokuin diproduksi di pabrik milik Kimia Farma di Jalan Pajajaran, Kota Bandung.

Namun, sejak 2016, produksi ekstrak kina ini dipindah ke pabrik Kimia Farma di Banjaran, Kabupaten Bandung.

"Beruntung lah Jawa Barat punya kebun kina di Bandung. Akan sangat mungkin jika produksi obat yang dinyatakan ampuh melawan virus corona ini kembali diproduksi di Jawa Barat," kata Keri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com