Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: 10 Pengeroyok Anak Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Bukan Anggota Geng Motor

Kompas.com - 09/03/2020, 12:49 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - 10 pemuda pengeroyok SM (23), anak Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya sempat dikabarkan berstatus mahasiswa dan para anggota salah satu geng motor yang sering meresahkan masyarakat setempat.

Terlebih di Kota Tasikmalaya selama ini warga sedang resah dengan ulah geng motor yang tak segan-segan berbuat kekerasan kepada pengguna jalan pada malam sampai dini hari.  

Kepala Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro, membantah para pelaku dalam kasus ini dilakukan oleh anggota geng motor.

Baca juga: Tiga Pasien Suspect Corona RSUD Tasikmalaya Menginap di Satu Hotel, Terdeteksi Cek Kesehatan

Namun, pihaknya terus menerus secara intensif menyelidiki kasus ini dan telah mengantongi keterangan korban serta beberapa saksi di lokasi kejadian.

"Sesuai hasil keterangan penyelidikan sementara bukan (pelaku anggota geng motor). Saat ini sedang pemeriksaan saksi," jelas Dadang kepada wartawan di kantornya, Senin (9/3/2020).

Meski demikian, pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini dan para pelakunya telah teridentifikasi sampai hari ini.

"Kita sedang mengusut kasus ini," tambah Dadang.

Baca juga: Anak Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Babak Belur Dikeroyok 10 Pemuda

Diajak berkelahi tanpa alasan jelas

Diberitakan sebelumnya, SM (23), seorang mahasiswa sekaligus anak unsur pimpinan DPRD dan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya babak belur dihajar sekelompok mahasiswa di dekat kampus Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Kota Tasikmalaya, Sabtu (7/3/2020) dini hari.

Diketahui korban hendak melerai temannya yang berkelahi, tapi malah dikeroyok oleh pemuda yang berjumlah 10 orang.

Korban pun mendapatkan luka jahitan di bagian belakang kepalanya dan sekujur tubuhnya mengalami luka memar.

 

Ayah korban yang juga Wakil Ketua DPRD sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya, Muslim mengatakan, kejadian bermula saat anaknya hendak pulang dari Kota Banjar mengantarkan temannya yang sedang sakit.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Harga Jahe Merah di Tasikmalaya Naik 400 Persen

Di perjalanan temannya terus menerus dihubungi seseorang yang mengajaknya berkelahi tanpa alasan belum jelas.

Korban dan temannya pun akhirnya janjian bertemu dengan para pelaku di salah satu kantin depan Kampus Unsil Jalan Siliwangi Kota Tasikmalaya untuk meluruskan permasalahan.

"Nah, saat pertemuan anak saya dan temannya sudah mengasih rokok dan makanan supaya perselisihan tak berlanjut. Namun, pelaku yang awalnya berjumlah 5 orang itu tetap maksa untuk berkelahi di tempat itu. Tiba-tiba anak saya dikeroyok oleh 5 orang lagi yang datang sengaja ke tempat itu. Total pelakunya 10 orang keroyok anak saya," jelas Muslim saat dimintai keterangan wartawan di kantornya, Senin (9/3/2020) pagi.

Baca juga: Cerita Tim Medis RSUD Tasikmalaya Pakai Jas Hujan Plastik Saat Tangani Pasien Suspect Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com